Sebuah gempa kuat mengguncang sepanjang perbatasan pegunungan Tiongkok-Kyrgyzstan pada Selasa dini hari.

ALMATY - Tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka setelah gempa berkekuatan 7 skala Richter mengguncang sepanjang perbatasan pegunungan Tiongkok-Kyrgyzstan pada Selasa (23/1), kata pihak berwenang.

Gempa besar terjadi sekitar pukul 02.00 waktu setempatpada kedalaman 13 kilometer di wilayah Xinjiang, Tiongkok, sekitar 140 kilometer sebelah barat Kota Aksu.

"Pemerintah setempat telah mengirim tim ke pusat gempa, sementara sekitar 800 orang lainnya telah bersiaga untuk misi bantuan bencana besar," kata kantor berita Xinhua.

Gempa bumi tersebut menyebabkan tiga orang meninggal, sementara lima orang lainnya menderita luka-luka, demikian laporan stasiun televisi pemerintah Tiongkok, CCTV, pada Selasa malam. CCTV menambahkan bahwa sebanyak 12.426 orang di lokasi bencana telah direlokasi seiring upaya penyelamatan dan bantuan terus berlanjut.

Kementerian Kesehatan di Kazakhstan sebelumnya mengatakan bahwa 44 orang yang menderita berbagai luka telah mencari bantuan medis di Almaty, kota terbesar di negara tersebut.

Gambar yang diposting di media sosial dan outlet berita lokal menunjukkan warga berbondong-bondong keluar setelah gempa. Di Kabupaten Akqi, Tiongkok, enam orang menderita luka-luka dan dua di antaranya mengalami luka serius, menurut unggahan Weibo oleh akun media pemerintah Xinjiang.

Sebanyak 47 bangunan di wilayah tersebut runtuh, sementara 78 lainnya rusak, imbuh postingan tersebut.

Saluran TV lokal di New Delhi, India, melaporkan getaran gempa kuat juga terasa di kota tersebut yang berjarak sekitar 1.400 kilometer.

Gempa Susulan

Pada Selasa pagi, badan seismologi Kazakh, melaporkan dua gempa susulan berkekuatan 5,2 dan 5,3 SR mengguncang sekitar pukul 10.00 waktu setempat (0400 GMT) di wilayah yang sama.

Guncangan dirasakan di Almaty, tempat sekolah-sekolah diliburkan, menurut koresponden AFP.

Sementara itu Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban gempa bumi di Xinjiang, Tiongkok.

"Berdasarkan catatan lapor diri KBRI Beijing pada Portal Peduli WNI, tidak terdapat WNI yang berdomisili di wilayah terdampak," kata juru bicara Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, melalui pesan singkat pada Selasa.

Gempa bumi pada hari Selasa terjadi sehari setelah tanah longsor menewaskan sedikitnya 31 orang dan mengubur beberapa lainnya di barat daya Tiongkok.

Gempa bulan Desember di barat laut negara itu menewaskan 148 orang dan membuat ribuan orang mengungsi di Provinsi Gansu. Gempa tersebut merupakan yang paling mematikan di Tiongkok sejak tahun 2014, ketika lebih dari 600 orang tewas di provinsi barat daya Yunnan. AFP/I-1

Baca Juga: