Sebuah gempa kuat melanda Filipina selatan pada Jumat (17/11). Hingga berita ini ditulis, tak ada ancaman tsunami dan belum ada laporan tentang korban jiwa maupun kerusakan

MANILA - Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) pada Jumat (17/11) melaporkan bahwa sebuah gempa berkekuatan 6,7 skala Richter (SR) telah mengguncang Filipina selatan. Akibat bencana alam itu, banyak warga bergegas meninggalkan bangunan dan menyebabkan sebagian langit-langit di dalam pusat perbelanjaan runtuh.

Tidak ada ancaman tsunami yang dikeluarkan setelah gempa melanda Provinsi Sarangani di pulau utama Mindanao di selatan pada kedalaman 78 kilometer pada pukul 08.14 GMT, kata USGS dalam sebuah pernyataan.

Hingga berita ini ditulis pada Jumat sore, belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun gempa tersebut terasa di wilayah luas di pulau pegunungan tersebut.

"Saya pikir ini adalah gempa terkuat yang pernah saya alami," Keeshia Leyran, 27 tahun, mengatakan kepadaAFPdari Kota Davao, sekitar 200 kilometer dari pusat gempa, tempat ia menghadiri sebuah konferensi. "Orang-orang di sekitar saya panik dan berlarian untuk keluar. Ada ratusan orang di sini pada acara tersebut, jadi sejujurnya saya lebih takut jika terjadi insiden saling injak," imbuh dia.

Sebuah foto yang dibagikan di media sosialFacebookyang telah diverifikasi olehAFPmemperlihatkan langit-langit runtuh di dalam sebuah pusat perbelanjaan di General Santos City, kurang dari 100 kilometer dari pusat gempa.

Sekitar 30 siswa di sebuah sekolah menengah di kota tersebut pun dilaporkan harus dirawat karena kesulitan bernapas karena panik setelah gempa, kata Adrian Imbong, seorang pekerja layanan medis darurat.

Petugas polisi Kota Sarangani, Kapten Giecarrjune Villarin, mengatakan gempa tersebut sangat kuat sehingga ia dan rekan-rekannya harus meninggalkan bangunan mereka di pulau yang berjarak sekitar 30 kilometer tenggara lokasi gempa terjadi.

"Kami melihat orang-orang berlarian keluar dari gym terdekat tempat mereka bermain basket," kata dia. "Sejauh ini kami belum menerima laporan kerusakan atau korban jiwa," imbuh dia.

Warga Ketakutan

Sementara itu Raquel Balaba, 58 tahun, sedang bersama cucu-cucunya di sebuah sekolah dasar di General Santos City ketika mereka merasakan tanah berguncang.

"Kami berada di lapangan terbuka namun gempanya sangat kuat sehingga anak-anak menjadi sangat ketakutan dan mulai menangis," kata Balaba kepadaAFP. "Aku benar-benar pusing jadi aku mencoba istirahat sekarang. Tapi syukurlah tidak ada seorang pun di sini yang terluka," imbuh dia.

Beberapa sekolah di Kotamadya Jose Abad Santos di Provinsi Davao Occidental melaporkan adanya retakan di gedung mereka, kata Jason Sioco, anggota badan bencana setempat, seraya mengatakan belum ada laporan korban cedera atau kerusakan besar.

"Signal listrik dan telepon sempat padam beberapa saat, namun listrik kembali menyala," ujar Sioco.

Gempa bumi merupakan kejadian sehari-hari di Filipina, yang terletak di sepanjang "Cincin Api" Pasifik, sebuah busur aktivitas seismik dan vulkanik yang intens yang membentang dari Jepang hingga Asia tenggara dan melintasi cekungan Pasifik. AFP/I-1

Baca Juga: