Jubir Kemlu RI, Teuku Faizasyah, menerangkan pada Kamis (28/4), seluruh anggota G20 bertanggung jawab dan memiliki peran penting dalam menyelesaikan konflik di Rusia dan Ukraina.

Teuku memaparkan, perang di Ukraina telah memiliki dampak kepada seluruh negara di dunia. Maka dari itu, seluruh anggota G20 mengemban tanggung jawab penting untuk menyelesaikan konflik besar ini.

"Dampak perang sudah dapat dirasakan semua negara, termasuk kenaikan harga energi dan bahan pangan serta kenaikan inflasi. Negara berkembang akan menjadi yang paling terdampak pada situasi ekonomi ini," katar Faizasyah saat pernyataan pers virtual Kemlu RI pada Kamis (28/4).

"Sebagai negara anggota G20, dampak ekonomi ini juga penting untuk dipikirkan. Diperlukan kerja sama yang luas untuk mengatasinya," tambah dia.

Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kemlu RI, Achmad Rizal Purnama, menguatkan pernyataan tersebut dengan, seluruh negara anggota memang berbagi tanggung jawab. Namun, Indonesia memiliki peran lebih sebagai pemegang presidensi G20 2022.

"Untuk menyukseskan presidensi kita, di mana kita memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa satu, presidensi kita dapat menanggapi isu pemulihan ekonomi global, dan dua, tentu dampak ekonomi dari perang Ukraina," terang Rizal.

"Itu menjadi tanggung jawab kita sebagai presidensi. Sebetulnya, tanggung jawab [semua] negara-negara G20. Kebetulan kita jadi presiden," ucapnya.

Peran Indonesia disini memiliki tugas untuk memastikan diskusi terkait konflik Ukraina dapat dilaksanakan dengan efektif dan produktif. Guna koordinasi para anggota dalam menangani tantangan-tantangan itu berjalan semestinya.

"[Sebagai] presiden, kitalah yang menavigasi bagaimana respons-respons negara-negara G20 tersebut dalam menanggapi dua tantangan global yang saat ini dunia hadapi," lanjut Rizal.

Agar terselenggaranya hal tersebut, Kemlu RI sudah berkomunikasi dengan para menteri luar negeri dari negara lain termasuk Ukraina, Turki, Inggris, Prancis, dan negara-negara Uni Eropa.

Teuku Faizasyah menerangkan, Menlu RI Retno Marsudi sudah berbicara terkait hal ini dengan Menlu UE dan Menlu Ukraina lewat sambungan telepon.

"Dari konsultasi-konsultasi tersebut, Menlu RI kembali menyampaikan beberapa pesan. Pertama, pentingnya perang untuk segera dihentikan," terang Faizasyah.

"Kedua, pentingnya semua negara dapat berkontribusi untuk menciptakan enabling environment guna memberi kesempatan bagi negosiasi perdamaian bekerja semaksimal mungkin," lanjutnya.

Baca Juga: