WASHINGTON - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan melakukan perjalanan ke luar negeri yang jarang dilakukannya, yaitu bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin guna membahas penyediaan senjata ke Moskow untuk perang di Ukraina, kata Amerika Serikat pada Senin (4/9).

Ukraina sedang melancarkan serangan balasan yang sangat diawasi baik di wilayah selatan dan timur, namun Putin pada Senin menganggapnya sebagai sebuah kegagalan, meskipun Moskow tampaknya ingin segera mengamankan lebih banyak pasokan militer untuk meningkatkan pasukannya.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) Gedung Putih Adrienne Watson mengatakan "negosiasi senjata antara Rusia dan DPRK secara aktif mengalami kemajuan," menggunakan akronim untuk Korea Utara.

"Kami mendapat informasi bahwa Kim Jong Un memperkirakan diskusi ini akan terus berlanjut, termasuk keterlibatan diplomatik tingkat pemimpin di Rusia," tambahnya.

Amerika Serikat pekan lalu memperingatkan, Rusia telah melakukan perundingan rahasia dan aktif dengan Korea Utara untuk memperoleh berbagai amunisi dan pasokan untuk upaya perang Moskow.

Kim kemungkinan akan berangkat dengan kereta lapis baja akhir bulan ini ke Vladivostok, di pantai Pasifik Rusia tidak jauh dari Korea Utara, untuk bertemu dengan Putin, menurut The New York Times.

Surat kabar itu mengatakan Putin menginginkan peluru artileri dan rudal antitank dari Korea Utara. Kim bahkan bisa melakukan perjalanan ke Moskow, tapi hal itu masih belum pasti.

Kim dilaporkan mengupayakan teknologi canggih untuk satelit dan kapal selam bertenaga nuklir, serta bantuan pangan untuk negaranya yang miskin.

Washington mengatakan pekan lalu, meskipun ada penolakan, Korea Utara memasok roket dan rudal infanteri ke Rusia pada 2022 untuk digunakan oleh kelompok militer Wagner yang dikendalikan swasta.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu bulan lalu melakukan perjalanan ke Korea Utara untuk mencari amunisi tambahan untuk perang tersebut, kata Watson, Senin.

Baca Juga: