JAKARTA - Kementerian Kesehatan telah menetapkan enam pilar utama dalam reformasi kesehatan di Indonesia. Enam pilar ini terdiri dari transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Salah satu fokus utamanya adalah penguatan kualitas pelayanan kesehatan melalui inovasi yang mengintegrasikan teknologi dan penelitian. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perawatan pasien dan efisiensi operasional.
Mendukung arah kebijakan tersebut, GE HealthCare, sebagai pemimpin global dalam teknologi medis, diagnostik farmasi, dan solusi digital meluncurkan Regional Innovation, Training, and Experiential (RITE) Hub. Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat kemampuan tenaga kesehatan melalui pengembangan keterampilan dan pengetahuan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan, pihaknya mengapresiasi inovasi yang dihadirkan oleh GE HealthCare melalui RITE Hub. Indonesia sangat membutuhkan pusat pelatihan seperti ini terlebih dengan tantangan yang dihadapi oleh tenaga kesehatan.
"Dengan adanya RITE Hub, diharapkan para tenaga kesehatan dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi medis dalam memberi layanan kepada pasien. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian agenda tersebut dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia," ujar dia di Jakarta pada hari Rabu (16/10).
President & CEO GE HealthCare International Elie Chaillot, menyatakan, GE HealthCare terus berkomitmen mendukung peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di Indonesia. Langkah yang dilakukan melalui berbagai program kolaborasi dengan asosiasi profesi, rumah sakit, dan mitra strategis lainnya, termasuk asosiasi internasional.
"Mengingat Indonesia sebagai negara besar dan berkembang, kami memberi dukungan melalui fasilitas RITE Hub, sebagai pusat inovasi dan pelatihan dengan program pelatihan terstandarisasi dan akses ke teknologi medis terbaru," paparnya.
RITE Hub memiliki berbagai fasilitas modern seperti workstation, simulator, dan phantom untuk mendukung pelatihan dalam keterampilan diagnostik dan pelatihan teknis. Program yang ditawarkan meliputi kemitraan dengan rumah sakit pengampu dan asosiasi profesi, kursus, dan pelatihan internal.
RITE Hub dapat menampung berbagai peserta untuk keterampilan pemindaian, ultrasound, dan kuliah. Selain itu juga menyediakan akses ke platform pelatihan daring yang menyajikan webinar, tutorial, dan protokol klinis.
"Peserta juga akan diperkenalkan dengan inovasi terbaru di GE HealthCare melalui pemanfaatan teknologi visualisasi canggih, seperti augmented reality. Dengan semua komponen ini, RITE Hub bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan di Indonesia secara komprehensif," ucapnya.
President Enterprise Solutions and Partnerships International Markets, GE HealthCare Mark Stoesz, menuturkan berbagai program yang dihadirkan di RITE Hub akan memberi kesempatan bagi tenaga kesehatan untuk belajar dan berlatih dengan metode yang interaktif dan praktis. Pihaknya percaya bahwa investasi dalam pengembangan keterampilan ini akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Selain itu, RITE Hub juga akan menjalin kemitraan strategis dengan layanan maupun organisasi kesehatan lainnya. Hal ini diharapkan memperluas jangkauan program pelatihan dan memastikan bahwa materi yang disampaikan selalu relevan dengan kebutuhan industri.
"Dengan demikian, kami berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang sinergis, yang tidak hanya menguntungkan tenaga kesehatan, tetapi juga berdampak positif pada keseluruhan sistem kesehatan di Indonesia," ujarnya.
Selain di Indonesia, GE HealthCare juga sudah memiliki pusat pelatihan di beberapa lokasi seperti di Milwaukee, Waukesha, Kenya, Brazil, Perancis, dan Switzerland. Dengan peluncuran RITE Hub di Indonesia, GE HealthCare menegaskan komitmennya untuk mendukung peningkatan kualitas tenaga kesehatan melalui inovasi pendidikan dan teknologi.
"Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan tenaga kesehatan yang lebih terampil dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Ini akan menjadi tempat di mana tenaga kesehatan dapat belajar dan berkolaborasi untuk memberi layanan terbaik bagi pasien," tutup Elie.