Topi berbahan kanvas ini sangat nyaman digunakan. Tidak panas dan bentuknya yang unik, membuat penampilan semakin fashionable. Bucket hat, sangat popular di masa pandemi saat ini. Karena topi tersebut bisa melindungi kepala dari berbagai macam virus yang bisa menempel di rambut.

Seperti sepatu kets atau kacamata hitam mungil, Bucket hat memunculkan banyak pendapat. Di satu sisi, ada teman-teman wanita yang pemberani, yang langsung memakai topi model ini. Di sisi lain, para fashionista yang waspada berpikir, "Ini gaya yang keren, tapi saya tidak pernah bisa memakainya." Sepertinya begitulah pendapat dan pikiran di kalangan wanita. Sampai suatu hari, ketika virus Covid-19 melanda, banyak orang yang berusaha melindungi dirinya saat keluar dari rumah. Maka selain masker, kacamata dan sarung tangan, topi model ember, atau yang terkenal dengan sebutan bucket hat jadi pilihan.

Beberapa model mengaku awalnya hanya melihat ayahnya yang pergi memancing dengan menggunakan bucket hat. Lalu ketika masa pandemi berlangsung dan akan keluar rumah, mulai mencoba menggunakan topi tersebut. “Ternyata itu membuat kepalaku tetap dingin, ukurannya agak kebesaran, agar pas dan nyaman, dan aku benar-benar terlihat imut saat mengenakannya di foto. Aku enggan mengembalikan topi ember itu ketika matahari terbenam, yang membuatku tampil keren,†ungkap seorang model.

Seperti namanya, topi nelayan ini awalnya memang tidak begitu populer. Namun, saat para idol Korea mulai memakainya, keberadaan topi ini mulai dikenal dan digandrungi, khususnya para remaja. Apalagi di kalangan kaum wanita.

Bucket hat sering digunakan pemancing atau main ke pantai, untuk melindungi diri dari sinar matahari. Nama bucket hat diambil dari bentuknya, yang terlihat seperti bucket atau ember. Bucket hat pertama kalinya dijadikan item fashion pada tahun 1960-an.

Sekarang bucket hat sedang menjadi trend dikalangan anak muda. Kini sering dijumpai beberapa pria maupun wanita menggunakan topi ini dalam setiap kesempatan. Memang bucket hat sudah hadir sejak lama, namun keberadaannya kalah pamor dibandingkan topi berjenis trucker, snapback, dadhat, dan spanel.  Kini bucket hat mulai dipandang sebagai salah satu barang fashion  yang wajib dimiliki.

Bucket hat disebut juga dengan crusher hat atau fisherman hat, merupakan topi yang dibuat dari bahan kanvas, atau denim dengan brim yang miring ke bawah. Topi ini mempunyai desain khusus, yaitu dua buah lubang kecil, yang dilapisi bahan metal atau dilapis benang, yang berfungsi untuk sirkulasi udara di dalam topi.

Dibeberapa negara, bucket hat memiliki sebutan yang berbeda. Di Swedia disebut sebagai Beppehatt.  Penyebabnya karena seorang seniman asal Swedia bernama Beppe Wolgers yang selalu memakai topi jenis ini, dan membuat populer di Swedia pada tahun 90-an. Di Rusia disebut dengan Panamka. Di Inggris, mereka menyebutnya dengan Reni Hat,  setelah drummer band Stone Roses, Reni selalu tampil menggunakan topi jenis ini, sehingga mudah dikenali. Di Afrika Selatan, dikenal dengan sebutan Ispoti dan sangat populer dikalangan anak muda. Sementara di Amerika Serikat, topi jenis ini secara resmi digunakan oleh Angkatan Laut AS, sebagai salah satu bagian seragamnya, mereka menyebutnya Dixie Cup Hat.

Pada laman Trendhuter.com ditampilkan Bucket Hat Retro Nike yang biasa dipakai pada musim panas. Nike ingin membantu penyuka topi model ini untuk melengkapi penampilan musim panas mereka, yang terinspirasi tahun 90-an dengan Topi Bucket Retro barunya.

Bucket Hat Retro Nike adalah topi model ember yang terinspirasi tahun 90-an yang menonjolkan gaya fashion yang berani. Topi dibuat dari bahan polyester French Terry, dengan desain berbeda di kedua sisinya. Satu sisi menampilkan cetakan kuning Topaz Gold dengan logo Nike vintage, yang dibordir di bagian depan, dengan font putih. Sisi lainnya menampilkan desain bergaris-garis pelangi, dengan label lingkaran kecil di pinggirannya. Seperti yang dikatakan Nike, "setiap sisi menawarkan kepribadiannya sendiri, Anda dapat memilih untuk menyesuaikan suasana hati Anda" dan "mengubah penampilan Anda pada saat itu juga."

Segeralah ganti penampilan dengan menggunakan Bucket Retro Hat Nike. Desain yang ringan dan serbaguna menawarkan dua gaya dalam satu. Grafik bordir di satu sisi dan label lingkaran di sisi lain. Bagian luarnya menggunakan 100 persen polyester dan bagian dalamnya 100 persen katun.

Prada Tampilkan Bucket Hat Terbarunya

Hiasan kepala yang bergaya adalah barang yang harus dimiliki apa pun acaranya. Setelah melihat rangkaian bucket hat chic dari berbagai merek terkenal, Prada kini meluncurkan topi visor PVC barunya yang cocok untuk digunakan di saat pandemi. Pada laman Trendhunter.com diungkapkan PVC Visor hat baru dari Prada yang sempurna untuk musim panas. Rumah mode mewah Prada menciptakan PVC Visor Hat baru berupa topi bucket tembus pandang, yang memadukan gaya retro streetwear dengan mode futuristik. Sempurna untuk musim panas, topi baru ini hadir dengan bagian luar plastik tembus pandang dan garis warna krem umum di atasnya. Siluet klasik yang terinspirasi tahun 90-an beraksen jahitan tangan dengan logo merek yang ikonik. Bahan PVC ditambahkan untuk menutupi bagian atas wajah dengan ringan, melindunginya dari sinar UV sambil tetap menambahkan gaya fashion-forward. Versi Prada terbuat dari kanvas katun putih yang dihiasi dengan plakat logo label, yang langsung dapat dikenali dan pinggiran PVC mengkilap. Tab elastic terpasang dengan pas di kepala.  Topi Visor PVC baru dari Prada menampilkan pengerjaan berkualitas tinggi dan akan tersedia secara online musim panas ini. Untuk tampilan yang ramping dan berani, coba padukan dengan rok mini yang sporty. Logo atau plakat PVC Prada hitam dan topi ember kanvas ini dibuat di Italia, menampilkan pinggiran PVC dan plakat logo klasik di sisinya. ars

Baca Juga: