Mengawali tugasnya, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) tiba di halaman pendopo Balaikota pukul 07.29 WIB, Selasa (17/10). Keduanya turun dari mobil Toyota Innova dengan nomor pelat B 2507 BKU.

Di hari pertama bekerja, pasangan ini seperti tak mau lepas satu sama lainnya. Keduanya selalu bersama. Bersama-sama tiba di Balaikota dan bersama-sama mengenalkan diri ke jajaran birokrasi. Hari Selasa, keduanya berseragam coklat, khas pakaian pegawai negeri sipil (PNS).

Hanya saja, seragam PNS yang dikenakan sang Wakil Gubernur lebih casual. Tanpa ikat pinggang dan tanpa sepatu pantofel. Sandi terlihat nyaman memakai sepatu kets untuk memulai bekerja di lingkungan Pemerintah. Sepatu kets ini menandakan dia seorang olahragawan.

Didampingi Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, Kepala Biro KDH, Mawardi, serta beberapa pengawal pribadi, Anies-Sandi menyapa warga Balaikota satu persatu. Mulai dari petugas pengamanan dalam, petugas kebersihan, anggota Satuan Polisi Pamong Praja, hingga petugas Bank DKI yang berkantor di kawasan Balaikota.

Sesekali, Anies-Sandi mengajak ngobrol warga Balaikota itu. Obrolan santai yang menghilangkan penyekat antara atasan dan bawahan. Obrolan santai sekaligus menggali informasi dari mereka yang terbiasa bekerja di Balaikota.

Sebagai gubernur dan wakil gubernur baru, keduanya perlu menyesuaikan diri di tempat itu. Apalagi, Balaikota akan menjadi bagian kehidupan Anies-Sandi untuk lima tahun ke depan. Bahkan, Sekretaris Daerah DKI Jakarta sengaja mengumpulkan jajaran birokrasi, baik Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, Walikota, hingga Direksi Badan Usaha Milik Daerah untuk mendengarkan arahan langsung dari Anies-Sandi. Saefullah mengenalkan satu persatu pejabat DKI yang ada di sana.

"Ini adalah hari pertama, kami semangat, Alhamdulillah tadi berangkat bareng-bareng, sampai di sini persis jam 07.29 WIB. Kita ingin hari ini bisa menjadi hari kita mengenal kantor ini, mengenal birokrasi ini. Hari ini kita akan, mengenal orangnya, mengenal situasi di kantornya, dan kita akan meminta laporan-laporan hal-hal yang mendasar yang kita anggap penting," ujar Anies kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa (17/10).

Anies pun memastikan bahwa setiap permasalahan yang dihadapi warga harus selesai di SKPD terkait. Sehingga, warga Jakarta tak perlu bersusah payah datang ke Balaikota hanya untuk mengadukan permasalahan. Meski demikian, pihaknya tetap meneruskan tradisi baik dalam pengaduan warga itu. Sehingga, kedua pemimpin baru itu bisa langsung berinteraksi dengan warga di Balaikota.

"Tentu kita menerima pengaduan warga. Juga kita akan aktifkan agar seluruh aparatur kita, kantornya bisa memproses pengaduan warga. Sehingga warga tidak selau harus repot menyelesaikan masalahnya di kantor gubernur. Tapi gubernur dan wakil gubernur tetap akan membuka diri," jelasnya.

Namun di hari pertama bekerjanya, tak tampak ada warga yang mengadukan masalahnya ke Balaikota. Anies-Sandi pun melanjutkan perkenalannya dengan memberi pengarahan kepada jajaran birokrasi yang dilakukan di ruang pola, Blok G.

Dalam pengarahan ini, Anies menceritakan kejadian lucu yang dialami pasangannya Sandiaga Uno. Menurutnya, saat hari pertama bekerja, Anies ditelepon oleh Sandi hanya untuk menanyakan soal seragam. Hal ini membuat gelak tawa para punggawa di DKI Jakarta.

Usai pengarahan ini, Anies-Sandi diajak mengelilingi Balaikota melewati jembatan penghubung antara blok G dengan Balai Agung. Di gedung Balaikota ini, Anies-Sandi dipertontonkan bagaimana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima pengaduan warga melalui Jakarta Smart City di lantai 3. Peri Irawan/P-5

Baca Juga: