Jakarta - Pakar tsunami dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widjo Kongko mengatakan bahwa potensi tsunami akibat gempa bumimegathrustperlu diwaspadai dengan meningkatkan mitigasi.

"Perlu adanya upaya mitigasi dan peningkatan kewaspadaan, dan khususnya sistem peringatan dini dan jalur serta tempat evakuasinya," kata Widjosebagaimana dikutip dalamketerangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa bagian selatan Jawa dan barat daya Sumatera menyimpan potensi gempa bumimegathrust, yang harus diwaspadai ancamannya meskipun tidak diketahui kapan terjadinya.

Gempa bumimegathrust, menurut dia, berpotensi menimbulkan tsunami dibagian selatan Jawa dan barat daya Sumatera, dan bisa menjalar melalui Selat Sunda, memasuki Pantai Utara Jawa dan tenggara-timur Sumatera.

Dampak tsunami tersebut bisa lebih besar dibandingkan dengan dampak tsunami yang terjadi di Aceh tahun 2004.

Tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 menyusul gempa denganmagnitudo 9,3 di dasar Samudera Hindia menyebabkan 230.000 orang meninggal.

??????Widjomengemukakan pentingnya menanggapi serius hasil penelitian terbaruPepen Supendi dan tim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang potensi tsunami dari gempamegathrustdi selatan Pulau Jawa.

Hasil penelitian yang terbit pada Oktober 2022 itu menyebutkan, gempa bumimegathrustdengan magnitudo 8,9 berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 34 meter.

MenurutEOS Science News By American Geophysical Union, gempamegathrustterjadi akibat pecahnya batas lempeng di bidang kontak dua lempeng tektonik yang bertemu di zona subduksi.

Kondisi tersebut mengakibatkan gerakan relatif antar lempeng tidak terbendung dan tekanan terkumpul di area dua lempeng, yang akan dilepaskanmelalui gempa dahsyat yang disebutmegathrust.

Widjo mengatakan bahwatsunami akibat gempa bumimegathrustdapat menimbulkan bencana luar biasa, karenanya daerah-daerah tepi pantai di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera serta negara-negara di sekitar Samudra Hindia perlu meningkatkan upaya mitigasi.

Menurut dia, strategi mitigasi bencana yang sudah ada perlu ditinjau kembali, dievaluasi, dan diperbaiki guna mengantisipasi kemungkinan terjadi tsunami akibat gempa bumimegathrust.

"Review(tinjau) kembali dokumen rencana kontingensi dan rencana operasi, peta-peta jalur evakuasi, sistem peringatan dini untuk mitigasi tsunami, terutama di wilayah pesisir Jawa-Sumatera. Serius dan segera," katanya.

Baca Juga: