Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi jika kasus Monkeypox atau cacar monyet bakal makin menggila. Badan kesehatan dunia itu memperkirakan Monkeypox atau cacar monyet akan ditemukan di banyak negara.

WHO mengungkapkan, hingga Sabtu, terdapat 92 kasus yang dikonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet telah dilaporkan dari 12 negara di mana virus tersebut bukan endemik. Nantinya, WHO akan memberikan panduan dan rekomendasi lebih lanjut kepada sejumlah negara untuk mengurangi penyebaran cacar monyet.

"Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terjadi di antara orang-orang yang melakukan kontak fisik dekat dengan kasus-kasus yang menunjukkan gejala," kata WHO dikutip dari Reuters, Senin (23/5).

Monkeypox atau cacar monyet merupakan penyakit menular yang biasanya ringan dan endemik di bagian barat dan tengah Afrika. Penyakit ini menyebar melalui kontak dekat, sehingga dikendalikan melalui tindakan seperti isolasi diri dan kebersihan.

"Apa yang tampaknya terjadi sekarang adalah bahwa cacar monyet telah masuk ke populasi dan menyebar seperti infeksi menular seksual, yang telah memperkuat penularannya di seluruh dunia," pejabat WHO sekaligus seorang spesialis penyakit menular, David Heymann.

Heymann mengatakan komite ahli internasional telah bertemu melalui konferensi video untuk melihat apa yang perlu dipelajari tentang wabah ini dan bagaimana para ahli bisa mengomunikasikan kepada publik, termasuk apakah ada penyebaran tanpa gejala, siapa yang paling berisiko, dan berbagai rute penularan.

Dia mengatakan, pertemuan itu diadakan "karena urgensi situasi". Komite bukanlah kelompok yang akan menyarankan untuk menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, bentuk kewaspadaan tertinggi WHO, seperti yang berlaku untuk pandemi Covid-19.

Dia mengatakan kontak dekat adalah jalur penularan utama, karena lesi khas penyakit ini sangat menular. Misalnya, orang tua yang merawat anak-anak yang sakit berisiko, seperti juga petugas kesehatan, itulah sebabnya beberapa negara mulai mengisolasi tim yang merawat pasien cacar monyet menggunakan vaksin cacar, virus terkait.

Heymann mengatakan "secara biologis masuk akal" virus itu telah beredar di luar negara-negara endemik, tetapi tidak menyebabkan wabah besar yang menimbulkan penguncian atau lockdown Covid-19, jarak sosial, dan pembatasan perjalanan.

Ia juga menegaskan, wabah cacar monyet tidak menyerupai masa-masa awal pandemi Covid-19 karena tidak mudah menular. Mereka yang menduga dirinya mungkin telah terpapar atau yang menunjukkan gejala termasuk ruam bergelombang dan demam, harus menghindari kontak dekat dengan orang lain.

"Ada vaksin yang tersedia, tetapi pesan yang paling penting adalah, Anda dapat melindungi diri sendiri," tutur Heymann.

Baca Juga: