Pusat Pengendalian Penyakit di Maine (CDC Maine), salah satu negara bagian Amerika Serikat, mengumumkan kematian seseorang yang tak ingin disebut namanya karena penyakit langka bernama Powassan. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang berasal dari kutu.

Virus Powassan merupakan sejenis flavivirus, bagian dari virus demam berdarah dan demam kuning. Parahnya, virus ini menyebabkan radang otak dan berbagai gejala yang cukup serius.

Sebagian besar kasus penyebaran virus ini beradal dari tempat di mana kutu ditemukan. Seperti di daerah berhutan Amerika Utara dan Timur Laut AS.

Dilansir dari IFL Science, penyakit Powassan bukanlah penyakit baru, virus ini pertama kali menyerang manusia pada tahun 1958 di Kanada. Sejak kemunculan pertamanya, virus ini sangat jarang ditemukan lagi pada manusia.

Hingga akhirnya, Amerika Serikat melaporkan kenaikan kasus penyebaran virus yang berasal dari kutu ini sebanyak 25 kasus per tahun. Jumlahnya mengalami kenaikan dari tahun 2015 yang hany 10 kasus per tahun.

Virus ini dibawa oleh enam spesies kutu yang mampu menyebarkan penyakit dengan pertumbuhan yang cepat. Untungnya, beberapa di antara spesies ini tidak suka menggigit manusia. Mereka lebih mengincar babi tanah, tupai atau rusa.

Meski begitu, Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Maine (CDC Maine), Nirav D. Shah, mendesak masyarakat untuk melakukan pencegahan gigitan kutu. Sebab, kutu saat ini sedang aktif mencari inangnya untuk digigit.

Orang yang terinfeksi virus ini biasanya tidak menyadari gigitan kutu tersebut. Gejala penyakit ini pun membutuhkan waktu hingga sebulan untuk muncul.

Departemen Kesehatan dan Pelayanan Manusia Maine (Maine DHHS) menyebutkan beberapa gejala yang harus diwaspadai dan merujuk pada infeksi virus kutu ini.

Gejala tersebut meliputi demam, sakit kepala, kelemahan otot, kebingungan, kejang bahkan hingga kehilangan memori. Dalam kasus yang lebih serius, virus kutu ini dapat menyebabkan peradangan otak dan radang sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan kematian.

Dalam IFL Science disebut, sebagian besar penyakit yang ditularkan kutu, termasuk penyakit Lyme, dapat diobati dan sembuh dengan baik jika didiagnosis sedini mungkin.

Untuk itu, pemerintah Maine juga meminta warganya untuk menghindari rumput tinggi di mana kutu biasa hidup dan menggunakan krim pembasmi serangga pada kulit yang disetujui otoritas kesehatan di sana.

Selain kasus kematian di Maine, korban sebelumnya dari infeksi kutu ini adalah mantan Senator AS Kay Hagan. Ia menderita Powassan setelah digigit kutu pada 2016 dan meninggal tiga tahun kemudian.

Baca Juga: