Pertambahan jumlah penduduk Tiongkok dilaporkan akan melambat secara signifikan. Populasi negara itu bahkan diperkirakan akan mulai menyusut sebelum 2025.
Harian resmi Tiongkok Global Times, melaporkan bahwa jumlah kelahiran selama 2021 merupakan yang terendah di sejumlah provinsi dalam beberapa dekade.
Data per hari Minggu (24/7) menunjukkan angka kelahiran di provinsi Hunan, Tiongkok tengah, anjlok ke bawah 500.000 untuk pertama kalinya dalam hampir 60 tahun, seperti dikutip dari Global Times.
Hanya provinsi Guangdong di selatan yang mencatat kelahiran baru di atas 1 juta, kata koran tersebut.
Saat ini, Tiongkok dilaporkan tengah berjuang mengatasi penyusutan pesat pada populasinya.
Penyusutan jumlah populasi di Tiongkok terjadi di saat banyak penduduk muda memilih untuk tidak memiliki anak karena berbagai alasan, termasuk tingginya biaya hidup dan tekanan pekerjaan.
Kepala urusan populasi dan keluarga di Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, Yang Wenzhuang seperti diberitakan media pemerintah menuturkan populasi Tiongkok diperkirakan mulai menyusut pada 2021-2025.
Perubahan undang-undang Tiongkok yang membolehkan perempuan memiliki tiga anak dikabarkan tidak membantu mengurangi penyusutan. Banyak perempuan mengatakan perubahan itu datang terlambat dan mereka tidak cukup memberikan jaminan pekerjaan dan kesetaraan gender.