Amerika Serikat menggelontorkan bantuan jet tempur ke Ukraina pada Rabu (20/4) untuk menghadapi Rusia yang kian brutal di kawasan timur negara tersebut, terkhusus Mariupol.

AFP mencatatkan, Kementerian Pertahanan AS menginformasi bahwa Ukraina telah menerima pesawat tempur dan suku cadangnya untuk menambahkan pertahanan angkatan udara mereka.

Meski, Kemenhan AS tidak memaparkan lebih lanjut jenis jet tempur yang mereka kirim ke Ukraina.

Sejumlah bantuan tersebut datang setelah Ukraina berulang kali mendesak negara Barat menyediakan jet Mig-29 untuk membantu mereka melawan pasukan Rusia.

Dengan demikian, tidak mudah bagi AS dan negara Barat lainnya memberikan bantuan militer ke Ukraina. Mereka sangat berhati-hati agar tak memantik emosi Rusia.

Selain itu, Rusia semakin intensif memakai serangan di Ukraina timur, termasuk Mariupol. Dentuman terus terdengar dan korban jiwa berjatuhan.

Mereka yang bertahan harus menghadapi kenyataan pahit. Sekitar 2.000 orang tidak punya persediaan air minum dan makanan.

Dalam serangan yang terus terjadi membuat komandan marinir di PLTN Azovstal, Serhiy Volyna, meminta bantuan ke seluruh pemimpin dunia.

Dirinya menyebutkan, pasukannya sangat terancam dan bak menghadapi hari-hari terakhir hidupnya di tengah invasi Rusia.

"Musuh melebihi jumlah kami, 10 banding satu," ucapnya.

Merespon gempuran Rusia ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, menyerukan agar kedua negara segera menyepakati gencatan senjata menjelang Pekan Suci Ortodoks.

"Alih-alih merayakan kehidupan baru, Paskah kali ini bertepatan dengan serangan Rusia di Ukraina timur," ujar Guterres.

Baca Juga: