Washington DC - Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis (28/4) meminta Kongres menyetujui bantuan tambahan bagi Ukraina senilai $33 miliar untuk membantu negara itu memerangi invasi Rusia selama lima bulan ke depan.

Sesaat sebelum Biden menguraikan rencana itu dalam pidato yang disiarkan televisi, Gedung Putih mengatakan bahwa anggaran itu akan mencakup lebih dari $20 miliar bantuan militer dan persenjataan, $8,5 miliar bantuan ekonomi dan $3 miliar bantuan kemanusiaan bagi negara yang diinvasi Rusia sejak dua bulan yang lalu itu.

Seperti dikutip dari VoA, Jumat (29/4), jumlah itu lebih dari dua kali lipat anggaran yang sudah lebih dulu disahkan Kongres senilai $13,6 miliar, yang sebagian besarnya sudah dihabiskan untuk pengiriman senjata ke Ukraina dalam beberapa minggu terakhir.

Proposal baru itu juga mencakup kerja sama yang lebih erat dengan mitra-mitra internasional untuk "memulihkan aset yang terkait dengan tindak korupsi pihak asing," dan untuk memperpanjang waktu yang diperlukan untuk mengajukan tuntutan tindak pencucian uang dari lima menjadi 10 tahun.

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan langkah-langkah tersebut akan "meningkatkan otoritas pemerintah AS untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Rusia dan oligarki Rusia atas perang yang dilancarkan Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Ukraina."

Bersamaan dengan serangan-serangan baru Rusia di sisi timur Ukraina, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengunjungi ibu kota Ukraina, Kyiv, dan daerah pinggiran kota terdekat yang hancur berantakan akibat serangan Rusia, sebelum menggelar pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Sebelumnya diberitakan Amerika Serikat dan Rusia pada Rabu (27/4) bertukar tahanan pada saat hubungan kedua negara mengalami keadaan paling tegang dalam beberapa dekade terakhir ini terkait perang di Ukraina.

Tahanan yang dipertukarkan adalah mantan marinir AS bernama Trevor Reed dan pilot Rusia Konstantin Yaroshenko.

Reed, yang berasal dari Texas, sedang berada dalam perjalanan untuk berkumpul kembali bersama keluarganya di Amerika Serikat, kata beberapa pejabat tinggi pemerintahan Presiden Joe Biden.Pria berusia 30 tahun itu disebutkan "merasa senang."

"Hari ini, kita menyambut kepulangan Trevor Reed dan merayakan momenbisa kembali berkumpul dengan keluarga yang sangat merindukannya," kata Presiden Biden melalui pernyataan.

"Negosiasi yang memungkinkan kami membawa pulang Trevor membutuhkan keputusan sulit yang saya perlakukan dengan serius," kata Biden, menambahkan.

Ketika kemudian pada Rabu ditanya bagaimana ia bisa mengangkat masalah penahanan Reed itu, padahal sedang ada ketegangan dengan Rusia menyangkut Ukraina, Biden menjawab, "Saya sudah melakukannya. Saya mengangkat masalah ini tiga bulan lalu."

Pertukaran tahanan berlangsung di Turki dan AS menyampaikan terima kasih kepada sekutunya sesama negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu.

Baca Juga: