Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta agar pemerintah kembali mewajibkan tes PCR sebagai persyaratan perjalanan. Ini seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Tanah Air.

"Aturan PCR negatif untuk pelaku perjalanan kembali diberlakukan, mengingat harga tes semakin murah," kata Erlina Burhan selaku Satgas Waspada dan Siaga Covid-19 PB IDI di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (21/6).

Selain itu, pihak IDI juga meminta agar Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) meninjau kembali aturan wajib mengenakan masker di luar ruangan. Ia pun mendorong pemerintah masif melakukan edukasi terkait pencegahan pandemi Covid-19.

"Kalau sebelumnya pemerintah memberikan pelonggaran untuk melepas masker seperti di ruangan terbuka, maka PB IDI sekarang menganjurkan itu diubah. Jadi kembali ajak masyarakat memakai masker karena kasus naik," ujar Erlina.

"Awal Februari (kasus harian COVID-19) kita sudah 200-an. Sekarang semakin tinggi bahkan di atas 1000 per hari," tambahnya.

Kemudian, IDI juga meminta pemerintah kembali mengaktifkan dan memperbanyak penelusuran kontak erat alias tracing. IDI pun mengimbau para pemangku kebijakan seperti kepala daerah untuk melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan cakupan booster.

"Kami PB IDI mengimbau pada pemangku kebijakan seperti kepala daerah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi pusat karena masih rendah 23 persen," tutur Erlina.

Terakhir, Dokter Spesialis Paru RSPI Sulianti Saroso mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Ini menjadi hal penting bukan hanya sebagai upaya pencegahan Covid-19, tetapi juga penyakit menular lainnya.

"Perilaku hidup bersih dan sehat itu tidak hanya penting untuk mencegah COVID-19. Tetapi juga penyakit menular lainnya seperti tuberkulosis dan influenza," paparnya.

Baca Juga: