Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menekankan bahwa negaranya siap memulai perang nuklirnya atas konfrontasi militer Amerika Serikat (AS).
Informasi itu diungkapkan oleh kantor berita resmi pemerintah KCNA pada Kamis (28/7). media pemerintah melaporkan pada Kamis (28 Juli). Hal ini disinyalir terjadi di tengah tanda-tanda bahwa Korea Utara telah mampu melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.
KCNA menuturkan Kim membuat pernyataan tersebut saat berpidato di sebuah acara untuk menandai peringatan 69 tahun gencatan senjata Perang Korea pada Rabu (27/8).
Kim juga mengecam pemerintahan Yoon Suk-yeol Korea Selatan, dengan mengatakan setiap upaya untuk melumpuhkan Korea Utara akan mendapat tanggapan keras dan "pemusnahan".
"Saya sekali lagi menjelaskan bahwa Korea Utara sepenuhnya siap untuk setiap konfrontasi militer dengan Amerika Serikat," kata Kim dikutip dari Channel News Asia.
Korea Utara sendiri dalam beberapa bulan terakhir telah menguji rudal hipersonik dan rudal yang dikatakan dapat membawa senjata nuklir taktis, mempersempit waktu Seoul untuk menanggapi serangan tersebut.
Korea Utara juga diduga melakukan uji coba peluncuran roket pada 10 Juli, seperti yang dilaporkan pemerintah Korea Selatan.
"Militer kami mendeteksi pelontar terbang yang diduga sejumlah pelontar roket Korea Utara dari sekitar pukul 18.21 hingga 18.37 hari ini," bunyi pernyataan kantor Kepala Staf Gabungan Korsel yang dikutip AFP.
"Militer kami menguatkan pengawasan dan kewaspadaan, dan terus dalam kondisi siaga sembari mempertahankan kerja sama Korsel-Amerika Serikat," lajut bunyi pernyataan resmi Korea Selatan.
Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan pun langsung menggelar rapat darurat. Mereka menyatakan "memantau ketat" situasi dan mewaspadai penembakan lanjutan dari Korut merujuk pada uji coba peluncuran roket tersebut.