Otoritas Hong Kong segera membunuh lebih dari 2.000 hamster dan melarang impor hewan kecil setelah pekerja toko hewan peliharaan, pembeli dan setidaknya 11 hamster positif Covid-19 varian Delta.

Sementara, pejabat Hong Kong menyebutkan masih belum mengetahui secara jelas virus bisa menular ke manusia melalui hamster.

Akan tetapi, mereka juga tetap meminta penduduk menyerahkan hamster yang diimpor sejak 22 Desember untuk dites Covid-19 dan dilakukan eutanasia demi mencegah penyebaran lebih lanjut.

"Mereka mengeluarkan virus dan virus itu bisa menginfeksi hewan lain, hamster lain, serta manusia," kata asisten direktur Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Hong Kong, Thomas Sit, seperti dikutip New York Times, Selasa (18/1).

"Kami tak ingin memusnahkan semua hewan, tapi kami harus melindungi kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan. Kami tidak punya pilihan kami harus membuat keputusan tegas," tambah Thomas Sit

Klaster tersebut terdeteksi pada saat pekerja di toko hewan Little Boss di distrik Causeway Bay dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 varian Delta pada Senin (17/1).

Segera melakukan tes uji Covid-19 melalui penelusuran, ditemukan infeksi lain pada salah satu pelanggan yang melakukan transaksi dengan pekerja saat bertukar kandang dan membeli makanan hamster pada 7 Januari. Dan naasnya saat itu sang pelanggan bersama putrinya.

Temuan hasil tes awal menunjukkan suami pelanggan juga tertular virus corona.

Dalam pengujian lebih lanjut kemudian menemukan 11 hamster yang terinfeksi di toko dan sampel positif dari kandang di gudang perusahaan.

Respon hal tersebut, pejabat kesehatan mengaku tak menemukan preseden hamster peliharaan yang menularkan virus corona ke manusia, tetapi mereka mengatakan hamster terinfeksi di laboratorium.

Masyarakat mengecam pemusnahan untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan di Hong Kong.

"(Rencana itu) tak mempertimbangkan kesejahteraan hewan dan ikatan manusia-hewan."

Dirinya mendesak pemerintah untuk meninjau kembali keputusannya dan mempertimbangkan alternatif lain.

Pemerintah segera memerintahkan toko hewan peliharaan yang menjual hamster untuk menutup toko, membersihkan area usahanya. Petugas kesehatan lalu akan menguji kelinci, chinchilla, dan marmut di toko. Toko-toko baru bisa dibuka kembali setelah hewan-hewan itu terbukti tidak terpapar.

Namun demikian, hewan kecil seperti hamster bisa diuji melalui darah atau kotorannya, atau melalui usap mulut, kata para ahli.

Perlu diketahui, Pimpinan Teknis Organisasi Kesehatan Dunia untuk respons virus corona, Maria Van Kerkhove, mengatakan tingkat penularan dari hewan ke manusia rendah.

"Tetap rendah, tetapi itu adalah sesuatu yang terus kami perhatikan," ujarnya.

Selain itu, Hong Kong sudah mengambil tindakan agresif untuk mengurangi risiko penularan hewan di masa lalu.

Pada 1997, Hong Kong membantai lebih dari satu juta ayam untuk menghentikan penyebaran virus flu burung, dan sejak saat itu kota itu melakukan pemusnahan lebih kecil ketika ditemukan unggas yang terinfeksi.

Baca Juga: