Pemimpin utama oposisi Sri Lanka, Sajith Premadasa, yang sebelumnya mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) mengggantikan Gotabaya Rajapaksa, telah menyatakan keluar dari bursa calon presiden.

Premadasa mengumumkan dirinya tak akan mendaftar sebagai kandidat presiden Sri Lanka. Pengunduran diri itu disampaikannya melalui kicauan Twitter, beberapa menit sebelum pendaftaran capres dibuka pada Selasa (19/7) siang.

Dalam kicauannya, Premadasa menuturkan bahwa dirinya akan mendukung Dullas Alahapperuma yang merupakan mantan menteri pendidikan yang juga pernah menjabat sebagai menteri media Sri Lanka.

"Demi kebaikan yang lebih besar untuk negara yang saya cintai dan masyarakatnya yang saya sayangi, partai saya akan mendukung Dullas Alahapperuma, eks menteri media, untuk menggantikan Rajapaksa yang mundur pekan lalu," kata Premadosa seperti dikutip AFP.

Diketahui Alahapperumadidukung kuat oleh oposisi pemerintah dan pemimpin partai sayap kiri, Anura Dissanayake.

Selain keduanya, pelaksana tugas presiden saat ini, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe, turut menyatakan minatnya untuk maju menjadi kandidat Presiden, menggantikan Gotabaya Rajapaksa di tengah gejolak politik yang memperparah krisis ekonominya.

Meski Rajapaksa sudah mundur dan memilih melarikan diri, ribuan massa Sri Lanka menyatakan masih akan berunjuk rasa menolak Wickremesinghe untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Hal ini dikarenakan Wickremesinghe merupakan sekutu dekat Rajapaksa. Mereka menilai Wickremesinghe merupakan perpanjangan kekuasaan Rajapaksa dan berpotensi mengembalikan pemerintahan Sri Lanka pada dinasti keluarga Rajapaksa.

Secara terpisah pada Selasa (19/7), Mahkamah Agung Sri Lanka akan memutuskan apakah penunjukan Wickremesinghe sebagai pejabat presiden pekan lalu oleh ketua parlemen adalah sah. Adapun apabila dinyatakan ilegal, Wickremesinghe mungkin tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Mahasiswa dan berbagai kelompok masyarakat Sri Lanka berencana melanjutkan aksi unjuk rasa menolak pencalonan sang Perdana Menteri.

Menjabat perdana menteri enam kali, Wickremesinghe mengambil alih pejabat presiden setelah Rajapaksa kabur keluar negeri di tengah amukan massa akibat krisis ekonomi yang terus memburuk di Sri Lanka.

Sebagai informasi, parlemen Sri Lanka menjadwalkan pemilihan umum akan berlangsung pada 20 Juli besok.

Baca Juga: