Kota Bogor mempertimbangkan melakukan pengetatan mobilitas dengan menerapkan ganjil-genap untuk mencegah meningkatkan penularanan Covid-19 varian Omicron.

BOGOR - Polresta Bogor Kota mempertimbangkan pemberlakuan ganjil genap (gage) plat nomor kendaraan pada akhir pekan sebagai antisipasi peningkatan Covid-19 varian Omicorn di Jakarta dan sekitarnya menyebar ke wilayahnya.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro se usai vaksinasi kedua perdana anak usia 6-11 tahun di SDN Kampung Luwuk, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, mengatakan pemberlakuan ganjil genap kendaraan bertujuan memberi kewaspadaan yang tinggi kepada masyarakat terhadap lonjakan kasus Covid-19.

"Kita lihat kondisinya, apabila kendaraan meningkat padat pada akhir pekan, maka kami akan melakukan ganjil genap," kata Kombes Pol. Susatyo di Bogor, kemarin.

Kombes Pol. Susatyo menjelaskan pengetatan mobilitas warga dengan cara memilah pelat nomor kendaraan itu memang sudah menjadi opsional seiring status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Kota Bogor.

Status itu, kata dia, juga berarti Kota Bogor patut mewaspadai varian baru Covid-19 yakni Omicorn yang telah memasuki wilayah Kabupaten Bogor.

Kebijakan ganjil genap nomor kendaraan tersebut diharapkan dapat menghambat penyebaran Omicorn, karena warga yang terpapar tidak begitu saja dapat memasuki wilayahnya. "Agar masyarakat juga kembali sadar bahwa saat ini kita semua perlu kewaspadaan yang tinggi dalam mengantisipasi lonjakkan angka Covid-19," ujarnya.

Ganjil genap sebenarnya selalu disiagakan sejak tahun 2021 untuk setiap kali dibutuhkan dalam mengurai kepadatan lalu lintas kendaraan di Kota Bogor dalam menghindari kerumunan yang berpotensi menyebarkan Covid-19.

Namun, pengetatan mobilitas warga itu masih tergantung jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Bogor pada akhir pekan.

Kombes Pol. Susatyo menjelaskan, sejak libur Natal dan Tahun Baru 2022 hingga pertengahan Januari ini ganjil genap kendaraan tidak diberlakukan karena volume kendaraan yang masuk masih cukup rendah.

Target Vaksinasi

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Bogor menargetkan vaksinasi penguat bagi warga lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik sebanyak 112.349 orang yang dilaksanakan 13 hingga 15 Januari 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dr Sri Nowo Retno mengatakan data warga untuk vaksinasi penguat itu, terdiri atas warga lansia sebanyak 34.698 orang dan petugas publik dan masyarakat umum 77.651 orang. "Vaksinasi penguat akan dilaksanakan besok (Kamis) untuk lansia dan besoknya dimulai juga untuk petugas publik," katanya.

Retno menjelaskan dari total target sasaran 819.444 orang pada dosis satu dan dua, jumlah sasaran vaksinasi penguat harus menyesuaikan karena bersyarat hanya untuk usia 18 tahun ke atas.

Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis penguat didasari oleh hasil kajian dan rekomendasi berdasarkan literatur dari berbagai sumber yang dilakukan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Dengan mempertimbangkan kajian dan rekomendasi yang dikeluarkan oleh ITAGItersebut, kata Retno, maka pemberian vaksinasi Covid-19 penguat dinyatakan aman dan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur.

Baca Juga: