SEMARANG - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menegur sejumlah Bupati/Wali Kota dengan tingkat testing kasus Covid-19 yang rendah. Untuk itu diminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng langsung terjun menangani hal itu.

Awalnya, Ganjar memaparkan perkembangan penanganan Covid-19 di layar monitor saat memimpin rapat percepatan penanganan Covid-19, di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (28/9).

Ketika menerangkan tentang tingkat pengambilan spesimen di sejumlah daerah di Jateng, dia melihat ada beberapa daerah yang masih rendah dan tidak memenuhi target.

Ganjar dalam siaran persnya langsung meminta Bupati/Wali Kota yang juga mengikuti rapat melalui virtual untuk meningkatkan testing. Peningkatan testing penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Tolong testing ditingkatkan. Jangan khawatir dengan peningkatan kasus dan jangan khawatir soal citra. Kami akan bantu dari sini, jadi tolong ini bisa menjadi perhatian," kata Ganjar.

Dalam paparan itu, terlihat beberapa daerah memang tergolong sangat rendah dalam upaya testing. Bahkan, beberapa daerah tingkat pengambilan spesimennya masih di bawah 20 persen.

Daerah tersebut, di antaranya Wonogiri (7 persen), Banjarnegara (7 persen), Purbalingga (18 persen) dan Grobogan (17 persen). Beberapa daerah dengan tingkat tes kurang dari 50 persen, seperti Temanggung (46 persen), Wonosobo (27 persen), Purworejo (33 persen), Kabupaten Pekalongan (28 persen), Pemalang (21 persen), Brebes (29 persen), Kabupaten Semarang (33 persen), Pati (36 persen), Rembang (24 persen), Blora (25 persen), Kudus (32 persen) dan Sragen (27 persen).

Daerah-daerah tersebut didorong untuk meningkatkan testing. Bahkan, Ganjar meminta Kadinkes Provinsi Jateng langsung berkoordinasi dengan Kadinkes di beberapa Kabupaten/Kota yang masih rendah pengambilan spesimennya hingga minggu ke-39 itu.

"Saya minta laporan harian, biar kita tahu apa kesulitannya dan apa masalahnya," katanya.

Jika memang daerah memiliki kesulitan untuk memenuhi target testing, pihaknya akan memberikan bantuan secara penuh.

"Apakah nggak punya alat, nggak punya surveilans atau apa masalahnya. Nanti kami bantu. Yang penting jangan sampai nggak punya semangat, tidak boleh kalau itu," ujar dia.

Sebelumnya, Jateng gencar menggenjot jumlah pemeriksaan spesimen dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Sampai saat ini, tren pemeriksaan spesimen di Jateng telah melampaui target.

Dari target yang ditetapkan pemerintah pusat sebanyak 4.991 per hari, Jateng mampu melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 6.000 per hari. mar/N-3

Baca Juga: