Ganjar Pranowo dinilai sebagai bacapres paling memahami segala persoalan yang ada di tingkat desa. Selama 10 tahun memimpin Jateng, Ganjar telah membangun 2.300 desa mandiri energi, 818 desa wisata, dan menginisiasi 29 desa antikorupsi.

JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) PDIP Ganjar Pranowo dinilai paling memahami persoalan-persoalan di tingkat desa. Hal itu karena selama Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) sukses membangun desa-desa di wilayah tersebut.

"Pembangunan suatu negara seharusnya memang dimulai dari membangun mikro, yaitu dari keluarga baru kemudian desa. Saya sangat setuju Ganjar Pranowo membangun dari desa, kalau desa sudah terbangun, otomatis camat pasti sejahtera, provinsi pasti sejahtera, dan negara pasti sejahtera," kata Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.

Emrus memandang Ganjar memiliki rekam jejak yang baik saat menjabat sebagai Gubernur Jateng. Menurut dia, selama 10 tahun memimpin Jateng, Ganjar telah membangun 2.300 desa mandiri energi dan membangkitkan 818 desa wisata dan menginisiasi 29 desa antikorupsi.

Dia menilai pembangunan desa bukan hanya sekadar yang berorientasi ekonomi namun sumber daya manusia (SDM) yang ada di desa perlu didongkrak kualitasnya. "Karena itu, Ganjar perlu menyertakan gagasan peningkatan kualitas pendidikan di desa sebagai bagian dari visi-misi pembangunan desa," ujarnya.

Menurut dia, pendidikan di desa tidak boleh hanya sampai tingkat sekolah dasar (SD) saja, namun harus diarahkan pada kemampuan tertentu yang sesuai dengan keunggulan desanya.

Dia mencontohkan sebuah desa perlu pengawetan ikan, maka SMK pengawetan ikan dengan kualitas yang bagus perlu dibangun. "Sehingga desa-desa tersebut mempunyai kemampuan ekspor di bidang keunggulan desanya," kata Emrus.

Emrus menilai kinerja Ganjar yang baik dalam membangun desa-desa di Jateng perlu diperluas ke wilayah-wilayah lain.

Dia berharap Ganjar segera menyusun program terperinci untuk membangun desa sehingga masyarakat di luar Jateng bisa memahami arah pembangunan desa yang digagas Ganjar. "Komunikasi yang efektif menjadi sangat penting agar menjadi isu strategis yang memiliki kedekatan dengan masyarakat desa. Intinya harus berhubungan apa yang disampaikan dengan persoalan di desa. Jangan hanya jargon ketika menjelaskan soal desa, ketika kampanye, disesuaikan dengan keunikan desa itu," ujarnya.

Emrus menyarankan agar program pembangunan desa ala Ganjar disosialisasikan kepada publik melalui media sosial.

Umumkan Pendamping

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 akan diumumkan pada Rabu (18/10) pagi.

"Ibu Megawati Soekarnoputri menugaskan DPP PDIP berkoordinasi dengan TPN GP, sehingga Rabu besok pukul 10.00 WIB akan diumumkan cawapres yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan keputusan tersebut diambil setelah pimpinan PDIP melaporkan kepada Megawati terkait dinamika politik terkini, khususnya setelah Putusan MK terkait batas usia capres-cawapres menjadi berusia 40 tahun atau pernah berpengalaman sebagai kepala daerah.

Hasto mengatakan Megawati setelah melihat dinamika politik nasional maka diputuskan pengumuman bakal cawapres pendamping Ganjar akan diumumkan Rabu besok. "Tadi saya melaporkan kepada Ibu Megawati dengan didampingi Bapak Olly Dondokambey dan Mas Prananda Prabowo, karena Mba Puan (Maharani) baru pulang dari tugas luar negeri," ujarnya.

Terkait inisial "M" yang diisukan akan menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar, Hasto mengatakan bahwa calon yang diputuskan merupakan sosok untuk rakyat Indonesia dan kemajuan bersama. Ant/S-2

Baca Juga: