Dalam beberapa hari terakhir, Ganjar terus bersilaturahmi ke para ulama menemui kiai-kiai di Jawa Timur.

JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo banyak mendapat dukungan dari para ulama di berbagai daerah. "Pak Ganjar Pranowo mendapatkan respons yang sangat antusias dari para tokoh di pesantren di beberapa daerah, terutama di Jawa Timur," kata Sekjen PPP Muhamad Arwani Thomafi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (27/9).

Arwani mengatakan Ganjar terus menggelar silaturahim dengan para ulama dan pada beberapa hari terakhir, Ganjar menemui para kiai di Jawa Timur. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu rencananya akan melanjutkan sowan ke para kiai di berbagai daerah di Indonesia.

"Ini akan kita tingkatkan di beberapa daerah, termasuk di Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI, Banten, dan daerah lain," ujar Arwani. Sebelumnya, para kiai dan santri di Pasuruan mendoakan Ganjar sukses menjadi pemimpin di masa depan. Momen itu terjadi saat Ganjar didampingi istri sowan ke sejumlah kiai besar di Pasuruan. Saat itu Ganjar juga bertemu KH Idris Hamid, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Pasuruan dan KH Muhammad Syaeful Huda, pengasuh Ponpes Nurul Islam Pasuruan.

"Semoga Pak Ganjar menjadi presiden. Sukses menjadi pemimpin yang amanah dan tidak melupakan NU," kata Hj Kuni Zakiyah Idris, istri KH Idris Hamid. Para ulama di Kabupaten Cirebon juga menyatakan mendukung Ganjar. Karena selama memimpin Jawa Tengah, Ganjar kerap mengedepankan moderasi beragama sebagai investasi jangka panjang merawat kerukunan. KH Rumli Kamali dari Pondok Pesantren Al Huda Kabupaten Cirebon mengatakan, Ganjar selalu merangkul semua golongan termasuk santri, kiai dan ulama.

Tidak hanya itu, Ganjar juga melibatkan ulama dalam upaya menjaga kondusivitas dan kebangkitan bersama. "Kami mengusung beliau. Mudah-mudahan Pak Ganjar selalu istiqamah, tetap menjaga ruh Indonesia dan menjaga keberlangsungan Indonesia," kata KH Rumli.

Keputusan Rapimnas

Sementara itu, Ketua PPP Achmad Baidowi mengaku bahwa partainya sulit keluar dari kerja sama politik untuk mengusung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024, meskipun nama Sandiaga Uno yang diusulkan pihaknya sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pada akhirnya urung disandingkan dengan mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

"PPP dalam berkoalisi mendukung Pak Ganjar Pranowo itu berdasarkan keputusan Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional), selama keputusan Rapimnas tidak diubah maka PPP tetap ada di situ, dan sampai sekarang belum ada wacana Rapimnas untuk anulir wacana Rapimnas itu, dan rasa-rasanya agak sulit bagi PPP untuk keluar dari koalisi Ganjar," kata Awiek, sapaan karibnya, di Jakarta, Kamis.

Sebab, kata dia, PPP dalam menjalin kerja sama politik menjalankan politik yang istikamah. "Terbukti sudah beberapa kali kami mengikuti rapat dan kami serius rapatnya. Meskipun ada (partai politik) di koalisi lain serius ikut rapat, tapi keluar juga. Tapi PPP tidak begitu, PPP diajarkan politik istikamah," ujarnya. Dia juga menyebut PPP akan bersikap realistis di dalam penentuan sosok bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.

Dalam pertimbangannya, lanjut dia, PPP berharap sosok tersebut merupakan figur yang mempunyai kedekatan emosional dengan partainya. "Misalkan, ada perubahan sikap politik ataupun berdasarkan realitas lapangan tidak memungkinkan untuk mengusung Pak Sandi ya kami bicaranya nanti tentu PPP akan realistis. Setidaknya begini kalau PPP, kalau pun nanti ketemu orang yang beririsan dengan PPP ya mungkin bisa dipertimbangkan. Sampai saat ini bagi PPP masih Pak Sandiaga Uno, kalau pun selain pada akhirnya bukan Sandiaga Uno, ya kalau permintaan PPP kan realistis bahwa sebisa mungkin yang memiliki kedekatan emosional dengan PPP," tuturnya.

Baca Juga: