“Dalam rakernas (rapat kerja nasional) pangan kami dan Presiden (Jokowi) waktu itu (berkata) ‘saya udah bisik-bisik sama Pak Ganjar, nanti kalau dilantik langsung bicara kedaulatan pangan. Siapkan perencanaannya mulai sekarang."
BOGOR - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku siap menjalin kontrak dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) guna mewujudkan kedaulatan pangan apabila ia terpilih Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Walaupun demikian, Ganjar mengatakan bahwa sikapnya tersebut berbeda dengan saran dari Presiden Joko Widodo kepadanya. Hal itu disampaikannya saat menghadiri "Food and Agriculture Summit III dan Dialog Calon Presiden RI 2024-2029" di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat.
"Dalam rakernas (rapat kerja nasional) pangan kami dan Presiden (Jokowi) waktu itu (berkata) 'saya udah bisik-bisik sama Pak Ganjar, nanti kalau dilantik langsung bicara kedaulatan pangan. Siapkan perencanaannya mulai sekarang', bahasanya begitu. Kalau saya enggak Pak, siapkan pertemuan dan kontrak dengan IPB. Itu lebih pas," kata Ganjar di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa kemarin.
Ia juga mengatakan bahwa dalam kontrak tersebut dirinya menginginkan IPB berperan untuk menyiapkan beragam aspek yang mendukung kedaulatan pangan. "Kontrak dengan IPB ini, tanaman semusim dalam setahun sudah kelihatan hasilnya. Selebihnya apa? Paksa. Ini loh peta Indonesia, ini loh daerah pertaniannya, spasialnya sudah ada, masuk ke sana," katanya.
"Pak Arif Satria (Rektor IPB) ada berapa kekuatan yang Anda bisa siapkan? 'Ini Pak Ganjar risetnya, ini benihnya, ini budi dayanya, dan proyeksi hasilnya seperti ini, teknologinya kita masukkan ini'," ujar dia menambahkan.
Selain itu, dia meminta untuk dapat melibatkan program Merdeka Belajar di IPB dalam kontrak tersebut. "Pak (Arif), saya butuh pengawalan, Pak. Saya ingin Merdeka Belajarnya diwujudkan dalam satu tahun, maka saya minta Mahasiswa IPB untuk mengawal dalam dua tahun saja," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kontrak tersebut merupakan komitmen dirinya bersama calon wakil presiden Mahfud MD, terlepas pilihan para akademisi dalam Pilpres 2024.