Diharapkan gangguan psikosomatik warga akibat Covid-19 dapat dideteksi secara dini dan dikelola dengan tepat.

DEPOK - Diperlukan penanganan dengan baik terhadap kondisi long Covid-19 atau sindrom pasca-Covid-19, sehingga tidak mempengaruhi kualitas hidup pasien. Hasil penelitian di Indonesia menyatakan lebih dari 60 persen pasien yang pernah terpapar Covid-19 akan mengalami kondisi long Covid atau sindrom pasca-Covid-19.

"Lebih dari 60 persen pasien yang terpapar Covid-19 akan mengalami kondisi long Covid atau sindrom pasca-Covid-19 sehingga diperlukan penanganan dengan baik," kata Ketua Tim Pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Rudi Putranto, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/9).

Seperti dikutip dari Antara, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus Covid-19 di Indonesia per tanggal 3 Agustus 2022 tercatat 6.222.788 orang dan sembuh 6.014.885 orang.

Tergerak oleh kondisi ini, Tim Pengabdian Masyarakat FKUI turun ke masyarakat memberikan kontribusi nyata melalui kegiatan pengabdian masyarakat lewat penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Pantai Bakti, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat.

Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini, kegiatan penyuluhan dilakukan secara daring. Sebagai salah seorang narasumber, Rudi memberikan penyuluhan dengan judul materi Manajemen Gangguan Psikosomatik pada Sindrom Pasca-Covid-19.

Untuk pengecekan kesehatan dilakukan pemeriksaan gejala gangguan psikosomatik dengan melakukan wawancara, perangkat kuesioner, dan stress analyzer (heart rate variability).

Untuk itu, melalui penyuluhan ini, Rudi dan tim berupaya memberikan pelatihan tentang pengelolaan kesehatan psikosomatik dan pemeriksaan kesehatan di masyarakat. Dengan pemeriksaan ini diharapkan masalah kesehatan gangguan psikosomatik di masyarakat dapat dideteksi secara dini dan dilakukan pengelolaan dengan tepat.

Ketua Divisi Psikosomatik dan Paliatif, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI-RSCM, Hamzah Shatri, mengatakan selama pandemi, pengelolaan kesehatan gangguan psikosomatik pada pasien yang pernah terpapar Covid-19 perlu mendapat perhatian karena berbagai gangguan tersebut dapat terjadi dan berpeluang mempengaruhi kualitas hidup.

Penambahan Terbanyak

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak mencapai 1.166 orang hingga Jumat, pukul 12.00 WIB.

Data Satgas Covid-19 yang diterima di Jakarta, Jumat, mencatat penambahan kasus Covid-19 itu diikuti Provinsi Jawa Barat 530 orang, Banten 316 kasus, Jawa Timur 297, dan Jawa Tengah 82 kasus.

Kasus terkonfirmasi positif itu menambah jumlah kasus harian nasional Covid-19 mencapai 2.804 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.387.944 orang.

Sementara itu tercatat, pasien sembuh Covid-19 harian terbanyak dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta 2.147 orang, Banten 1.603 orang, Jawa Barat 541 orang, Jawa Timur 342 orang, dan Jawa Tengah 140 orang.

Dengan demikian, secara nasional angka kesembuhan harian bertambah 5.346 orang, sehingga total mencapai 6.194.953 orang. Sedangkan penambahan kasus meninggal tercatat 12 orang, di antaranya terjadi di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Utara masing-masing dua orang. Kemudian, Jawa Barat, Bali, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat masing-masing satu orang.

Satgas Covid-19 mencatat, jumlah kasus aktif mencakup penderita Covid-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 35.250 kasus aktif, turun 2.554 orang dibandingkan hari sebelumnya.

Baca Juga: