JAKARTA - Siapa pun yang coba mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Karang Unarang akan berhadapan langsung dengan tim pasukan ini. Tim yang menjaga wilayah Karang Unarang, bukan tim pasukan biasa. Tapi tim pasukan elit TNI AL, Komando Pasukan Katak (Kopaska).

Siapa pun tahu, seperti apa kemampuan Kopaska. Di lihat dari jejak sejarahnya, Kopaska dibentuk 31 Maret 1962. Tidak tanggung-tanggung, yang membentuk pasukan ini adalah Presiden pertama RI,Soekarno.

Tujuan dari dibentuknya Kopaska ketika itu adalah untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya. Ketika itu, Indonesia sedang berkonfrontasi dengan Belanda yang masih mengangkangi Irian Jaya (Papua sekarang-red).

Saat ini Kopaska terbagi menjadi 3 Komando. Pertama, Satuan Komando Pasukan Katak Armada I yang berkedudukan di Pondok Dayung, Jakarta Utara. Kedua, Satuan Komando Pasukan Katak Armada II yang bermarkas di Surabaya. Dan ketiga, Satuan Komando Pasukan Katak Armada III di Sorong.

Tugas utama pasukan katak ini adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh. Menghancurkan instalasi bawah air. Penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi. Jadi ini bukan pasukan sembarangan. Bukan pasukan biasa. Tapi salah satu pasukan elit dengan kemampuan mematikan.

Menurut Komandan Guspurla Koarmada II Laksma Rahmat Eko Rahardjo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Rabu (17/2), untuk menjaga Karang Unarang, Kopaska menyiapkan satu tim di bawah pimpinan Lettu Laut (E) Edo Nuansa. Tim Kopaska ini tergabung dalam satuan tugas operasi pengamanan perbatasan RI-Malaysia dibawah kendali operasi Guspurla Koarmada II.

Tim Kopaska ini, rutin menggelar patroli. Seperti yang dilakukan pada Rabu (10/2), satu Tim Kopaska bergerak melaksanakan patroli rutin di Perairan perbatasan RI-Malaysia. Patroli ini sekaligus untuk melakukan perawatan suar Karang Unarang dan penggantian Bendera Merah Putih.

"Kegiatan patroli rutin ini bertujuan mengamankan perairan wilayah NKRI dari tindakan-tindakan ilegal di laut perbatasan maupun terhadap penyelundupan narkoba, khususnya yang sering terjadi di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia," ujarnya.

Laksma Rahmat menambahkan, kegiatan patroli ini juga diharapakan dapat memberikan dampak deterrence bagi pihak-pihak yang akan melakukan tindakan merugikan bangsa dan Negara. Kopaska akan langsung melibas siapa pun mengancam kedaulatan NKRI.

Baca Juga: