JAKARTA - Ganda putra Indonesia harus bekerja untuk mengejar tiket Olimpiade Paris 2024 setelah hasil buruk dua turnamen pembuka tahun ini. Ganda putra secara tradisi diandalkan meraih medali emas Olimpiade. Meski gagal menyumbang medali di tiga edisi terakhir, ganda putra selalu jadi tempat bertumpu harapan jelang Olimpiade digelar.

Untuk meningkatkan peluang perlu lebih dari satu wakil ganda putra yang tampil di Olimpiade. Sejak Race to Olympics 2024 dimulai, penampilan ganda putra cenderung lesu, tidak seperti saat Race to Olympics di 2020. Untuk bisa mengirim dua wakil harus ada dua pasangan yang berada di zona delapan besar saat Race to Olympics berakhir.

Sejauh ini baru Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang ada di posisi delapan besar. Posisi saat pengumuman peringkat terbaru awal pekan baru ada di posisi delapan. Di tengah upaya mencari dua wakil ke Paris 2024, hasil buruk justru didapat pasukan ganda putra Indonesia. Dua wakil yang tampil India Open yaitu Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri langsung terjungkal di babak pertama.

Kekalahan di India Open ini mengulang catatan buruk di Malaysia Open. Di Malaysia, Leo/Daniel dan Bagas/Fikri juga kalah di babak pertama. Bagas/Fikri dan Leo/Daniel kini jadi tumpuan Indonesia memiliki wakil kedua. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sudah lebih dulu absen di India karena Ahsan cedera. Sementara itu, duet Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan telah resmi berpisah. Sedangkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sudah lama vakum sebagai pasangan.

Pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, menyoroti performa Bagas/Fikri dan Leo/Daniel. Ketenangan adalah salah satu hal yang paling dia tekankan agar juara All England 2022 itu bisa kembali dalam performa terbaik.

"Bagas/Fikri kalah di babak awal lawan pemain unggulan dari India dan Denmark. Pembenahan permainan depan net dan ketenangan bermain harus terus dilakukan, sehingga unforced error bisa dikurangi," ujar Aryono.

Leo/Daniel dalam dua pertandingan ini juga kalah di babak awal oleh pemain Denmark, masih banyak juga yang harus dibenahi. Rotasi dalam menyerang dan saat serangan balik mesti dipertajam. Poin-poin kritis, fokusnya harus lebih kuat. ben/G-1

Baca Juga: