YOGYA - Girlband baru di blantika musik Indonesia bernama SUN baru saja merislis single debut mereka yang berjudul 'Shine,' pada Rabu (26/10) pekan lalu. Di balik kehebohan sampai jadi trending di twitter pekan lalu, SUN diakui oleh manajernya telah membuat 2 capaian penting di industri musik Indonesia.
Pertama, SUN adalah satu-satunya girlband di Indonesia yang lahir 100 persen dari audisi online. Kisahnya dimulai dari audisi We Can Be Winners (wCBw), sebuah gerakan memberi semangat kepada generasi muda yang terkena dampak pandemi melalui platform GoPlay selama setahun persis. Audisi tersebut dimulai pada November lalu dan berakhir ditandai dengan debut 5 pemenang pada akhir Oktober pekan lalu.
"Mungkin di dunia ini jadi yang pertama ya, perlu dicek lagi. Dan barangkali juga akan jadi satu-satunya girlband yang lahir dari 100 persen audisi online," kata Teguh Sanjaya, kreator wCBw, kepada wartawan Yogya melalui zoom, Selasa (1/11).
Tak sembarang audisi, audisi yang berjalan setahun penuh itu diikuti oleh 3000 peserta yang diikuti peserta tak hanya dari Indonesia tapi juga daari Amerika, Singapura, Malaysia, dan Bruney Darussalam.
Capaian kedua, menurut Teguh Sanjaya, ada pada single pertama SUN yang mengusung komposisi musik yang menggabungkan 3 genre, K-Pop, J-Pop, dan Dangdut Koplo menjadi ramuan dahsyat yang menghentak.
"Ini juga sejarah baru bagi lagu di Indonesia ya, gabungkan 3 genre jadi satu. Kita ingin tunjukkan bahwa dangdut itu setara dengan K-Pop dan J-Pop, dan kita kemas dalam musik yang bisa diterima semua kalangan," kata Teguh yang sebelumnya sukses menelurkan girlband Cherrybelle ini.
Di kesempatan yang sama, Tasya, anggota SUN ex JKT 48 angkatan ke-6, mengatakan bangga luar biasa bisa menjadi bagian dari SUN. Ia mengaku dinggap sudah memahami dunia entertainment ketimbang anggota SUN lainnya, namun pengalaman audisi online selama pandemi tetap menjadi pengalaman penting dan pertama baginya. Apalagi single debut SUN berjudul 'Shine' memiliki komposisi musik yang menggabungkan K-Pop, J-Pop, dan Dangdut.
"Saya dibilang sudah pengalaman di entertainment bersama JKT-48 tapi saya juga kebagian nge-rap di single Shine ini sesuatu yang baru banget. Ini pertama banget nge-rap di SUN ini, jadi ya latihan aja terus," kata Tasya.
Sementara Atha, yang kebagian menyanyikan dangdut, ternyata memiliki mama dan papa yang menekuni dangdut dari panggung ke panggung di daerah Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
"Jadi dari kecil sudah dicekokin dangdut. SUN dengan single Shine ini memang ingin mengangkat pesan bahwa kita musti bisa percaya diri dengan apa yang kita punya, gak perlu malu lemesin aja. Kita itu sebenarnya suka dangdut semua tapi malu-malu, nah kita malah merasa dangdut ini keren. Dangdut bisa setara sama K-Pop, J-Pop kita tunjukin di single Shine ini," papar Atha.
Dangdut, dibilang mirip biduan dangdut di foto publik SUN pertama lah yang membuat mereka jadi trending di twitter pekan lalu. Netizen terbelah ada yang mengolok-olok sebagai biduan dangdut dan ada yang membelanya.
"Lagu kita ini sebuah gebrakan baru di industri musik. Semoga ini menginspirasianak muda Indonesia untuk mencintai kultur musik kita, dangdut," jelas Ji En.