SEPANG - Pembalap Italia, Francesco Bagnaia, memiliki kesempatan memenangkan mahkota MotoGP pertamanya, pada akhir pekan ini. Balapan kembali digelar di Malaysia yang menjadi tuan rumah grand prix pertama sejak 2019, saat pertarungan gelar yang mendebarkan mencapai klimaks.
Pembalap Ducati itu merebut posisi pertama klasemen dari Fabio Quartararo, hari Minggu lalu, di Australia. Quartararo gagal finis dan merusak harapannya mempertahankan gelar. Pada satu titik dalam musim yang kacau balau ini, pembalap Yamaha Quartararo unggul 91 poin dari saingannya. Tapi Bagnaia sekarang memimpin klasemen 14 poin, dengan dua balapan tersisa. Dia bisa merebut gelar juara dunia jika menang di Sepang dan Quartararo finis keempat atau lebih rendah.
"Saya tidak ingin mengatakan sekarang. Saya hanya ingin tenang," ujar Bagnaia, 25 tahun, yang finis kedua musim lalu dalam perburuan gelar di belakang Quartararo. "Kami hanya fokus balapan berikutnya, tanpa memikirkan klasemen. Jadilah cerdas," sambungnya usai finis ketiga di Australia.
Bagnaia dan Quartararo bersaing ketat. Tetapi Aleix Espargaro (Aprilia) dari Spanyol dan Enea Bastianini (Gresini Racing) dari Italia secara matematis juga masih dalam perburuan gelar. Meski demikian, Espargaro mengecilkan peluangnya.
"Saya pikir dalam tiga balapan terakhir, kami membuktikan tidak bersama sebagai sebuah tim," ujar Espargaro. Dia berada di urutan ketiga klasemen, setelah finis kesembilan akhir pekan lalu di Australia. "Kami tidak berada pada level untuk merebut gelar kali ini," sambugnya.
Quartararo, 23, harus merenungkan rentetan kegagalannya. Gelar juara sudah tidak ada di tangannya menuju Sepang dan balapan terakhir musim ini di Valencia, Spanyol, 6 November. Kemenangan terakhir Quartararo diraih di Jerman bulan Juni. Dia dua kali gagal meraih poin dalam dua grand prix terakhir.
Di sisi lain, Bagnaia menang dalam empat dari delapan balapan sejak GP Jerman untuk mengambil alih kendali perburuan gelar. Dia telah merasakan kesuksesan di Sepang, finis pertama tahun 2016 di Moto3.
Tapi Quartararo mengatakan situasi bisa berubah lagi dan kali ini menguntungkan dirinya. "Saya merasa dapat membuat dua balapan terakhir yang hebat. Kami harus fokus, bekerja dengan baik. Kemudian kita lihat saja nanti," ujarnya.
"Kami pergi ke Malaysia dengan motivasi penuh. Saya ingin menikmati dua balapan terakhir ini. Itu akan menjadi yang terpenting karena ketika saya menikmati balapan, bisa melaju cepat," sambungnya. MotoGP kembali berlangsung di Malaysia untuk pertama kalinya sejak 2019 setelah balapan baru-baru ini dibatalkan karena Covid-19. ben/AFP/G-1