Food estate berbasis hortikultura yang akan dikembangkan di Jawa ini akan fokus pada bawang merah seluas 500 hektar (ha) dan bawang bombay seluas 50 ha dan disertai 20.000 batang kelengkeng kateki.

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berencana membangun kawasan lumbung pangan atau food estate berbasis holtikultura di Pulau Jawa. Hal itu dilakukan setelah pemerintah membangun kawasan food estate di Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumatera.

Rencana tersebut sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menginginkan perluasan kawasan komoditas strategis sebagai penopang utama kebutuhan semua kota besar, utamanya di Pulau Jawa. Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto langsung mengintruksikan kepada seluruh jajarannya untuk mensurvei calon lokasi food estate berbasis Hortikultura.

"Kita harus bergerak cepat ke lapangan, sudah ada beberapa kawasan yang cocok untuk digunakan sebagai lokasi penerapan program Food Estate Berbasis Hortikultura ini. Salah satunya adalah kawasan komoditas strategis bawang merah ramah lingkungan dan juga kawasan tanaman obat," ungkap Prihasto di Jakarta, Rabu (23/6).

Dia optimististis program food estate hortikultura ini berhasil dilaksanakan dalam waktu dekat. Pasalnya, petani di dua lokasi yang disurvei (Yogyakarta dan Jawa Barat) sangat antusias dengan adanya rencana program nasional food estate yang digagas oleh Presiden Joko Widodo.

Alasan memilih komoditas bawang merah karena melihat peluang bisnis bawang merah sangat bagus di pasaran. Apalagi sebagian petani sudah terbiasa menerapkan budidaya bawang merah ramah lingkungan yang menghasilkan bawang merah GLOWING (Gede, Lebih Original, dan Berwawasan Lingkungan).

"Saat ini petani sudah harus mulai peduli terhadap lingkungan. Rencana pengembangan food estate bawang merah ini juga diarahkan untuk penerapan budidaya ramah lingkungan. Jangan sampai menggunakan pupuk kimia dan pestisida berlebih yang lama-lama bisa merusak kesuburan lahan. Petani harus mulai beralih ke pupuk organik dan pestisida nabati," tegasnya.

Food estate berbasis hortikuktura yang akan dikembangkan di Jawa ini direncanakan akan fokus pada bawang merah seluas 500 hektar dan bawang bombay seluas 50 hektar dan disertai dengan 20.000 batang kelengkeng kateki sebagai tanaman konservasi.

Pengelolaan Food Estate ini akan melibatkan Kementerian/ lembaga terkait, karena sistem pertanian terintegrasi ini berskala modern, sehingga seluruh pengelolaannya menggunakan teknologi pertanian termutakhir. Kementan akan melakukan pendampingan penuh pada petani dalam budidaya, pascapanen, pengolahan, pembentukan korporasi hingga pemasaran dan ekspor.

Harapan Petani

Ketua kelompok tani Pasir Makmur, Sumarno, melalui keterangan resmi Kementan, berharap program food estate ini dapat dirasakan manfaatnya dan meningkatkan pendapatan petani bawang merah di lahan berpasir.

"Saya itu sudah bertani bawang dari dulu Mas, tapi hasil masih belum maksimal, tapi mendengar akan adanya program Food Estate, yah saya senang banget Mas, karena tadi Tim Survei Kementan cerita kalau program ini adalah paket lengkap, sampai pemasaran pun kita dikawal," pungkas Sumarno.

Baca Juga: