LONDON - Firma konsultan politik dari Inggris, Cambridge Analytica, pada Rabu (2/5) menyatakan menutup usahanya dan mengajukan pailit baik di Inggris maupun di Amerika Serikat (AS), setelah mereka terpuruk akibat terlibat dalam skandal penyelewengan data 87 juta pengguna media sosial Facebook.

"Nama baik kami dicemarkan atas sejumlah tudingan tak berdasar hingga menghancurkan bisnis kami sehingga kami harus menutup operasional bisnis," demikian pernyataan Cambridge Analytica.

Firma konsultan Cambridge Analytica diketahui memiliki kantor di London, New York, Washington DC, juga di negara Brasil dan Malaysia. Perusahaan ini jadi sorotan setelah diduga menyelewengkan data pengguna Facebook untuk membantu kampanye kemenangan bagi tim sukses Donald Trump dalam pemilu Presiden AS 2016.

Terkuaknya skandal ini amat mengemparkan di seluruh dunia dan telah membuat CEO Facebook, Mark Zuckerberg, meminta maaf pada pengguna media sosial kreasinya, serta membuat Zuckerberg menghadap anggota Kongres AS untuk memberikan penjalasan atas terjadinya skandal penyelewengan data ini.

AFP/I-1

Baca Juga: