JAKARTA - Layanan keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) dinilai efektif membantu peningkatan inklusi keuangan di Tanah Air. Karena itu, pemerintah akan terus mendorong peran fintech dalam peningkatan inklusi keuangan.

"Fintech memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses layanan jasa keuangan secara efisien dan ekonomis," ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Rudy Salahuddin, dalam acara Peluncuran Hasil Studi CELIOS secara daring di Jakarta, Selasa (20/9).

Di samping itu, dia mengungkapkan kehadiran fintech membantu mendistribusikan produk investasi sehingga turut mendorong kemunculan investor domestik. Saat ini, pertumbuhan investor ritel di Bursa Efek Indonesia terbilang cepat, yang diimbangi pertumbuhan dari sisi rata-rata nilai transaksi dan frekuensi.

Menurut studi Center of Economic and Law Studies (CELIOS), hingga akhir Mei 2022 jumlah investor ritel di pasar modal tercatat sebanyak 8,86 juta atau naik 18,9 persen secara tahunan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahkan menunjukkan bahwa jumlah investor ritel sudah mencapai 9,1 juta dengan mayoritas investor berasal dari generasi milenial.

Rudy berpendapat pertumbuhan investor ritel memiliki korelasi yang kuat dengan perekonomian nasional. Semakin banyak investor di pasar keuangan akan meningkatkan perputaran uang, sehingga mampu memperkuat ketahanan ekonomi nasional dalam menghadapi berbagai tekanan internal maupun eksternal.

"Perkembangan investor ritel di segmen milenial diharapkan dapat mendukung penciptaan berbagai sumber pertumbuhan baru dan menstimulasi aktivitas ekonomi secara agregat melalui peningkatan kemandirian pembiayaan, penguatan stabilitas pasar keuangan domestik, serta penyediaan biaya pembangunan infrastruktur," katanya.

Dia pun membeberkan setidaknya terdapat beberapa faktor pendorong peningkatan investor ritel dan pemanfaatan teknologi finansial, antara lain kemunculan berbagai aplikasi investasi ritel, seperti aplikasi multi aset dimana investor dapat memiliki lebih dari satu jenis aset di dalam portofolionya. Kemudian, integrasi dengan platform pembayaran, promo kode referensi, serta modal awal yang rendah dan biaya transaksi yang murah.

Baca Juga: