Film horor berjudul "Mariara" akan segera tayang di layar lebar Tanah Air. Film ini diangkat dari cerita mistis yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Tanah Minahasa.
Film "Mariara" disutradarai oleh Veldy Reynold Umbas bersama almarhum Jeffrey Luntungan, serta digarap oleh produser Melan Rumintjap.
Setelah melewati perjalanan panjang dan berbagai tantangan selama lima tahun, Film "Mariara" akhirnya akan tayang di seluruh bioskop XXI mulai November mendatang. Tak hanya proses produksi, tantangan dalam proses pembuatan film ini adalah karena tabu yang melekat pada kisah "Mariara".
"Di Minahasa, orang tidak sembarangan menyebutkan kata 'Mariara' di tempat umum, apalagi difilmkan," kata Sutradara Film "Mariara", Veldy Reynold Umbas dalam Peluncuran dan Diskusi Film "Mariara" di Gedung Pertunjukan Paguyuban Wayang Orang Bharata, Jakarta, Senin (30/9).
"Sebenarnya ini urban legend, ini kisah yang ada di Tanah Minahasa, Sulawesi Utara, yang sehari-hari terjadi di sekitar kita, tapi tabu untuk dibicarakan. Jadi orang-orang itu nggak boleh atau nggak mau membicarakan. Nah, ini kami memberanikan diri untuk mengangkat hal ini karena menjadi fenomena sosial di tengah-tengah masyarakat," tambahnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah narasumber terkemuka di bidang perfilman dan akademisi, seperti seorang pakar filsafat seni, Prof. Tommy F. Awuy; serta Boy Worang, yang dikenal karena karya-karyanya dalam bidang budaya dan perfilman.
Untuk memperkaya diskusi, penanggap utama dalam acara ini adalah Benny Matindas, seorang budayawan Minahasa; Dr. Audy Wuisang, akademisi dan peneliti budaya; serta Reiner Ointoe, sastrawan dan kritikus film. Ketiga penanggap ini diharapkan dapat memberikan pandangan yang mendalam dan perspektif baru terkait film "Mariara" dan budaya Minahasa yang diangkat dalam film tersebut.
Film "Mariara" mengisahkan legenda yang hidup dalam budaya masyarakat Minahasa, memperlihatkan keindahan cerita rakyat Indonesia yang kental dengan nilai-nilai lokal dan universal. Dengan adanya diskusi ini, diharapkan Film "Mariara" dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi dunia perfilman, tetapi juga bagi upaya pelestarian budaya Minahasa yang kaya dan penuh makna.