MANILA - Otoritas Filipina mulai mengevakuasi warganya dari wilayah pantai termasuk di Manila pada Minggu (25/9), karena angin topan kategori 3 makin mendekat. Reuters melaporkan, Minggu (25/9).

Topan Noru menjadi angin topan super "setelah periode intensifikasi ledakan", kecepatan angin meningkat dari 120 km/jam menjadi 185 km/jam pada Sabtu alam, kata badan bencana member peringatan.

Angin topan akan terus membesar dan mengakibatkan longsor pada Minggu sore atau malam dengan kecepatan 185 km/jam hingga 205 km/jam, katanya.

"Saya minta para walikota untuk melakukan upaya evakuasi ketat. Nelayan dilarang melaut," kata Helen Tan, Gubernur Provinsi Quezon kepada stasiun radio DZRH.

Noru, badai tropis siklon yang menghantam Filipina tahun ini, akan membawa hujan lebat di kawasan ibukota dan provinsi sekitarnya pada Minggu sore.

"Semoga badai topan ini cepat pergi, meskipun membawa angin kencang," kata juru bicara badan bencana Bernardo Rafaelito Alejandro. Pihak otoritas waspada akan terjadinya longsor, banjir, dan angin perusak, katanya.

Penjaga Pantai Filipina mengatakan, lebih dari 1.200 penumpang dan 28 kapal tertahan di pelabuhan-pelabuhan di selatan ibukota.

Noru bergerak kea rah barat dan kemungkinan muncul di Laut Tiongkok Selatan pada hari Minggu atau Senin dini hari.

Filipina, sebuah negara kepulauan dengan lebih dari 7.600 pulau, mengalami rata-rata 20 badai tropis dalam setahun.

Baca Juga: