Untuk mempertahankan domain maritimnya, Angkatan Laut Filipina telah menguji coba peluncuran misil umpan canggih agar bisa meningkatkan kemampuan perang saat menghadapi setiap tantangan yang mungkin muncul.

MANILA - Angkatan Laut Filipina pada Jumat (19/5) akhir pekan lalu memamerkan kemampuan perangnya dengan melakukan uji misil terbarunya dari salah satu kapal perang tercanggihnya di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

Presiden Ferdinand Marcos Jr hadir dalam uji coba itu untuk menyaksikan peluncuran misil Bullfighter dari kapal lain di dekatnya di perairan Zambales, sebuah provinsi di Filipina utara yang menghadap ke laut yang diperebutkan.

"Dengan situasi keamanan yang berubah-ubah di wilayah kita, Angkatan Bersenjata Filipina dan tentu saja Angkatan Laut Filipina secara substansial diperlengkapi, dilatih, dan selalu waspada untuk menanggapi setiap dan semua keadaan darurat yang mungkin dihadapi bangsa kita," kata Presiden Marcos Jr.

Presiden Filipina itu pun mendesak Angkatan Laut Filipina untuk terus memenuhi mandatnya dan mencatat bahwa akuisisi tersebut telah meningkatkan kemampuan perang negaranya.

Kapal fregat AL Filipina, BRP Antonio Luna (FF-151), dalam uji coba itu menembakkan misil umpan Bullfighter yang mampu mengalihkan perhatian misil yang dipandu radar dengan mengeluarkan serpihan kecil aluminium, serat kaca metalisasi, atau plastik yang muncul sebagai sekelompok target di layar radar, lapor seorang pejabat AL Filipina.

"Misil Bullfighter ini adalah generasi baru sistem misil umpan yang mampu melindungi kapal angkatan laut hingga ukuran fregat dari serangan misil antikapal," ucap juru bicara AL Filipina, Kapten Benjo Negranza.

Kepala AL Filipina, Wakil Laksamana Toribio Adaci Jr, mengatakan akuisisi alutsista ini menandakan dukungan dan komitmen negara dalam melengkapi mereka dengan alutsista yang diperlukan untuk menghadapi setiap tantangan yang mungkin muncul.

"Akuisisi persenjataan modern ini tidak hanya menandakan kesiapan kami untuk mempertahankan domain maritim kami, tetapi juga mencerminkan kemajuan luar biasa yang telah kami buat dalam memperkuat kekuatan angkatan laut kami," ungkap dia.

Bantuan "Drone"

Sementara itu pada Kamis (18/5) pekan lalu, Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, menyatakan bahwa Australia berjanji untuk memberikan peralatan dan pelatihandronekepada Penjaga Pantai Filipina (PCG) untuk membantu meningkatkan kemampuan maritimnya di Laut Filipina Barat, bagian dari LTS dalam zona ekonomi eksklusif negara itu.

Menlu Wong yang bertemu dengan Menlu Filipina, Enrique Manalo, mengatakan bahwa Australia dan Filipina adalah mitra yang berpikiran sama yang berupaya agar kawasan Asia tenggara aman, stabil, dan makmur, sehingga kedua negara dapat meningkatkan kerja sama.

"Kami berkomitmen untuk melanjutkan kehadiran lama Australia di kawasan ini, termasuk di Laut Filipina Barat/LTS. Kami terbuka untuk bekerja sama dengan semua mitra kami untuk melaksanakan kebebasan navigasi dan penerbangan, dan Filipina adalah mitra keamanan penting yang sudah lama ada bagi kami," ucap Menlu Wong.

Sementara itu Menlu Manalo mengatakan bahwa Filipina masih mempertimbangkan kemungkinan kerja sama trilateral dengan Australia, Jepang, dan Amerika Serikat.

"Kami berharap dapat berdiskusi dengan Australia, dan mitra kami lainnya, Jepang dan bahkan mungkin dengan Amerika Serikat tentang kemungkinan bentuk kerja sama," kata Manalo.AFP/RFA/I-1

Baca Juga: