Untuk memperkuat kemampuan pertahanan teritorial, Filipina memutuskan untuk meningkatkan jumlah pasukan di pulau-pulau yang menghadap ke Taiwan

MANILA - Kepala pertahanan Filipina telah memerintahkan militer untuk meningkatkan jumlah pasukan yang ditempatkan di pulau-pulau paling utara dekat Taiwan untuk memperkuat kemampuan pertahanan teritorial Manila.

Menteri Pertahanan Gilberto Teodoro juga menyerukan pembangunan lebih banyak struktur di Kepulauan Batanes yang terpencil, kurang dari 200 kilometer dari Taiwan, selama kunjungannya ke fasilitas angkatan laut di sana pada 6 Februari lalu, kata Angkatan Laut Filipina.

"Mulai tahun 2024, tempo operasional Angkatan Bersenjata Filipina akan lebih tinggi,seiring dengan komitmen kita untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan teritorial," kata Menhan Teodoro saat melakukan inspeksi ke Detasemen Angkatan Laut di Pulau Mavulis, Batanes, menurut pernyataan Angkatan Laut Filipina yang dikeluarkan pada tanggal 6 Februari.

Selat Bashi yang terletak antara pulau-pulau tersebut dan Taiwan dianggap sebagai titik sempit bagi kapal-kapal yang bergerak antara Pasifik barat dan Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang disengketakan. Militer Tiongkok diketahui secara teratur mengirimkan kapal dan pesawat melalui selat tersebut, kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

Dalam pengarahannya, Menhan Teodoro juga menyerukan peningkatan kerjasama antarlembaga antara Angkatan Bersenjata Filipina dan lembaga lain untuk melindungi nelayan di negara tersebut.

Menurut Komandan Komando AS Wilayah Luzon Utara, Letjen Fernyl Buca, inspeksi ini dimaksudkan untuk memperkuat komitmen Filipina untuk memelihara fasilitas pertahanan, memastikan pasukannya selalu siap siaga dalam menghadapi segala kemungkinan dan mengamankan kedaulatan negara.

Ujung Tombak

Pada November lalu, militer Filipina dan Amerika Serikat (AS) melancarkan patroli bersama di perairan titik paling utara Filipina.

"Batanes adalah ujung tombak Filipina dalam hal garis dasar utara," ucap Teodoro, yang didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner Jr dan kepala Angkatan Laut Filipina selama kunjungannya itu.

Kunjungan Menhan Teodoro menandakan momen penting dalam komitmen negara kita terhadap pertahanan wilayah dan keamanan nasional, ungkap Angkatan Laut Filipina.

Pada Agustus lalu dilaporkan bahwa militer AS sedang dalam pembicaraan untuk mengembangkan pelabuhan sipil di Batanes, sebuah langkah yang akan meningkatkan akses AS ke pulau-pulau strategis yang menghadap Taiwan.

Filipina pada tahun 2023 hampir menggandakan jumlah pangkalan militernya yang dapat diakses pasukan AS, termasuk tiga pangkalan yang menghadap Taiwan.

Tiongkok, yang menganggap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai wilayahnya untuk disatukan kembali, mengatakan bahwa tindakan tersebut bisa memicu api ketegangan regional.

Batanes selama ini berfungsi sebagai salah satu tempat pelatihan selama latihan militer gabungan tahun 2023, yang dikenal sebagai Balikatan, yang melibatkan lebih dari 17.000 tentara Filipina dan AS, menjadikannya sebagai salah satu latihan terbesar dari latihan militer gabungan tahunan tersebut.ST/I-1

Baca Juga: