Insiden bentrokan antara kapal Filipina dan Tiongkok di LTS kembali terjadi pada Selasa (30/4). Pada insiden kali ini, kapal Tiongkok kembali menggunakan meriam air dengan kekuatan yang lebih besar.

MANILA - Penjaga Pantai Tiongkok menjadi lebih agresif terhadap kapal-kapal Filipina di Laut Tiongkok Selatan (LTS) dan serangan meriam airnya dapat mengancam nyawa awak kapal, ucap juru bicara pemerintah Filipina di Manila pada Rabu (1/5).

Serangkaian insiden laut lepas yang melibatkan kedua negara telah melukai sejumlah tentara Filipina dalam beberapa bulan terakhir ketika kedua negara bertetangga tersebut saling mengklaim klaim atas perairan, terumbu karang, dan bebatuan di jalur perairan strategis tersebut.

Dalam insiden terbaru pada Selasa (30/4), Filipina mengatakan salah satu kapal penjaga pantainya dan kapal pemerintah lainnya mengalami kerusakan akibat meriam air yang ditembakkan oleh Penjaga Pantai Tiongkok di dekat Scarborough Shoal.

"Tekanan air jauh lebih kuat dibandingkan insiden sebelumnya telah mengoyak atau membengkokkan logam dan peralatan di kapal Filipina," kata juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela. "Jelas itu akan sangat fatal," imbuh Tarriela sambil menyatakan bahwa tekanan air yang disemprotkan meriam air Penjaga Pantai Tiongkok memiliki kekuatan sebesar 200 pon per inci persegi (14 kilogram per sentimeter persegi).

Namun dia mengatakan kali ini tidak ada korban jiwa karena awak kapal diperintahkan untuk berlindung di dalam.

"Penjaga Pantai Tiongkok kini telah meningkatkan ketegangan dan tingkat agresi mereka terhadap Penjaga Pantai Filipina," tutur Tarriela.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah LTS, mengabaikan klaim negara-negara lain, termasuk Filipina, dan keputusan internasional bahwa klaim teritorial Tiongkok tersebut tidak memiliki dasar hukum.

Pernyataan Beijing

Scarborough Shoal telah menjadi titik konflik antara kedua negara sejak Tiongkok merebutnya dari Filipina pada 2012. Rangkaian terumbu dan bebatuan berbentuk segitiga ini terletak 240 kilometer (150 mil) sebelah barat pulau utama Luzon di Filipina dan hampir 900 kilometer dari Hainan, daratan utama Tiongkok yang terdekat.

Pada Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, mengatakan kepada wartawan bahwa Penjaga Pantai Tiongkok mengambil tindakan yang diperlukan terhadap kapal-kapal Filipina yang melanggar wilayah Beijing.

"Langkah-langkah ini sesuai dengan hukum, dan cara mereka menangani situasi ini profesional," kata Lin menurut transkrip yang dirilis oleh Kedutaan Besar Tiongkok di Manila.

Insiden Selasa itu terjadi ketika Filipina dan Amerika Serikat (AS) mengadakan latihan militer tahunan besar-besaran yang membuat marah Beijing.

Manila dan Washington DC memiliki perjanjian pertahanan bersama dan konfrontasi baru-baru ini antara kapal Filipina dan Tiongkok telah memicu spekulasi tentang apa yang akan memicu perjanjian tersebut.AFP/And

Baca Juga: