Situasi sengketa maritim antara Filipina dan Tiongkok kembali memanas setelah kapal Penjaga Pantai Tiongkok melakukan provokasi terhadap nelayan Filipina dekat Scarborough Shoal, LTS

MANILA - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina pada Senin (22/1) mengecam terjadinya aksi provokatif terbaru yang dilakukan penjaga pantai Tiongkok terhadap nelayan Filipina.

Dalam sebuah sesi wawancara televisi yang merujuk pada laporan Penjaga Pantai Filipina pada akhir pekan tentang insiden 12 Januari lalu, juru bicara Jonathan Malaya mengatakan bahwa Penjaga Pantai Tiongkok memerintahkan para nelayan untuk mengembalikan kerang laut yang dikumpulkan di dekat Scarborough Shoal yang disengketakan, lalu mengusir mereka.

"Kami berharap pada tahun 2024 ini, situasi di Laut Filipina Barat akan jauh lebih tenang, tetapi provokasi terhadap kita dimulai lagi ketika ada insiden di mana nelayan kami diusir oleh Penjaga Pantai Tiongkok. Kami khawatir dan mengutuk aksi provokatif terbaru ini," kata Malaya.

"Kapal Penjaga Pantai Tiongkok mengerahkan perahu karet yang mengejar kapal nelayan Filipina Pada 12 Januari lalu di lepas pantai Bajo de Masinloc (Scarborough Shoal), yang terletak dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina," demikian keterangan dari Penjaga Pantai Filipina.

Jack Tabat, seorang nelayan dari Zambales dan salah satu penumpang kapal yang dikejar, mengatakan mereka sedang mengumpulkan kerang laut di dekat pintu masuk selatan Bajo de Masinloc ketika personel penjaga pantai Tiongkok menginstruksikan mereka untuk mengembalikan kerang yang telah mereka kumpulkan ke laut sebelum diusir.

Lebih lanjut Tabat mengatakan bahwa lima personel penjaga pantai Tiongkok yang berada di atas perahu karet tersebut menangkap kapal nelayan mereka dan mencegahnya berangkat kecuali para nelayan tersebut membuang kembali cangkang laut yang terkumpul ke laut.

Kesepakatan

Aksi provokasi itu terjadi meskipun sebelumnya ada kesepakatan dari kedua belah pihak untuk menurunkan ketegangan di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Malaya mengingatkan bahwa pemerintah Filipina dan Tiongkok sepakat untuk meredakan ketegangan di LTS melalui dialog selama pembicaraan yang diadakan di Shanghai pada Kamis (18/1) lalu.

"Ada pembicaraan dari kedua belah pihak untuk memperdalam konsultasi dan menurunkan ketegangan. Kami mengimbau Tiongkok untuk menyelaraskan apa yang telah disepakati pemerintah kami dengan tindakan yang tepat di lapangan," kata Malaya.

"Kami berharap ke depan, perjanjian ini dapat dilaksanakan karena Filipina dan Tiongkok tidak berkepentingan untuk meningkatkan ketegangan pada tahun 2024 ini," imbuh dia.

Sementara itu juru bicara Penjaga Pantai Filipina di Laut Filipina Barat, Komodor Jay Tarriela, mengatakan bahwa pihaknya berhasil mengidentifikasi asal muasal video yang beredar di internet yang menunjukkan konfrontasi antara Penjaga Pantai Tiongkok dengan kapal nelayan Filipina.ST/Manila Bulletin/I-1

Baca Juga: