MANILA - Filipina pada Senin (2/4) memulai penghitungan ulang suara secara manual hasil pemilihan wakil presiden, setelah putra mantan penguasa Ferdinand Marcos, Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, mempermasalahkan hasilnya.

Bongbong sangat marah karena kalah dari pesaingnya, Leni Robredo, dengan selisih 260.000 suara dalam pemilihan umum pada Mei 2016, yang disebutnya dirusak oleh kecurangan besar-besaran. Penghitungan ulang yang diperintahkan Mahkamah Agung, dimulai setelah Bongbong mempermasalahkan keadaan beberapa surat suara dari Kotabato di provinsi asal Robredo, Camarines Selatan.

"Di empat daerah di Kotabato, semua surat suara basah dan dengan demikian tidak berguna," kata Bongbong. "Catatan audit untuk sebagian besar daerah itu pun hilang," imbuh dia.

Saat ini Bongbong diketahui memiliki hubungan baik dengan Presiden Rodrigo Duterte yang sebelumnya telah membuat banyak kontribusi bagi keluarga Marcos.

Ant/I-1

Baca Juga: