MANILA - Filipina pada Kamis (26/9) telah mengkonfirmasi keberadaan 11 kapal perang Tiongkok di Sabina Shoal yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Konfirmasi itu diutarakan setelah Manila menarik sebuah kapal patroli dari daerah tersebut sebelumnya bulan ini setelah ditabrak oleh kapal Penjaga Pantai Tiongkok.

"Sebanyak 11 kapal Angkatan Laut Tiongkok teramati selama tujuh hari sejak 17 September di Sabina Shoal di Kepulauan Spratly. Jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak yang tercatat dalam satu pekan sejak Manila mulai mengawasi wilayah itu sekitar enam bulan lalu," demikian pernyataan dari Angkatan Laut Filipina.

Ketika ditanya apakah pemerintah Filipina telah mempertimbangkan untuk mengusir kapal-kapal Tiongkok di lokasi yang disengketakan tersebut, seorang pejabat senior Angkatan Laut Filipina berkata: "Ada banyak pendekatan yang dapat diambil. Kami belum kehabisan semua pendekatan."

Sabina Soal terletak di zona ekonomi eksklusif Filipina. Tiongkok juga mengklaim gugusan karang tersebut. Pada April lalu Filipina mengirim sebuah kapal patroli BRP Teresa Magbanua untuk memantau sekelompok kapal Tiongkok di terumbu karang tersebut yang diduga melakukan aktivitas reklamasi di sana.

Sejak saat itu, Beijing telah berulang kali meminta Filipina untuk menarik kapal tersebut dan sebelumnya mengajukan protes diplomatik untuk menekan negara tersebut agar melakukannya.

Bulan lalu, sebuah kapal Pasukan Penjaga Pantai Tiongkok menabrak kapal patroli BRP Teresa Magbanua. Manila lalu memerintahkan kapal BRP Teresa Magbanua untuk kembali ke pelabuhan sebelumnya bulan ini karena beberapa awak kapal memerlukan perawatan medis dan pasokan air mulai habis.

Setelah kapal kembali ke pelabuhan, Dewan Maritim Nasional dan Penjaga Pantai Filipina dengan cepat meyakinkan publik bahwa Filipina belum melepaskan klaimnya atas terumbu karang yang disengketakan. Sedangkan pihak Angkatan Laut Filipina mengatakan bahwa mereka tidak akan gentar menghadapi langkah terbaru Tiongkok dan akan terus memantau perairan dangkal tersebut.

Kapal Pengganti

Sementara itu juru bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina, Jonathan Malaya, mengatakan bahwa kapal pengganti BRP Teresa Magbanua kini telah aktif berpatroli di Sabina Shoal yang jadi titik api terbaru agresi Tiongkok di LTS.

Malaya mengatakan kapal penjaga pantai Filipina lainnya telah dikirim ke Sabina Shoal untuk menangkal upaya merebutnya kembali dan mempertahankan kehadiran di sana setelah penarikan BRP Teresa Magbanua.

"Kami tidak akan mengumumkan di mana kapal itu berada atau jenis kapalnya. Namun, yang pasti, saya dapat mengatakan bahwa ada penggantinya," kata Malaya saat diwawancarai olehRadyo DZBB.

"Yang pasti, saya dapat katakan dengan yakin bahwa kami tidak mundur dalam artian kami menyerah pada Tiongkok; kami hanya melakukan reposisi," ucap Malaya.NHK/Philstar/I-1

Baca Juga: