MOSKWA - Filipina dan Jepang menandatangani perjanjian akses timbal balik (RAA) pada Senin yang memungkinkan pelatihan militer bersama, guna meningkatkan kerja sama militer kedua negara di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Tiongkok Selatan.

Kantor berita Filipina GMA melaporkan Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, dan Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro, menandatangani kesepakatan pertahanan itu, yang disaksikan oleh Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr dan Menteri Pertahanan Jepang, Minoru Kihara.

Seperti dikutip dari Antara, perjanjian yang mulai dinegosiasikan oleh Tokyo dan Manila pada November itu menyiapkan kerangka hukum bagi Jepang dan Filipina untuk mengirimkan personel militer ke wilayah masing-masing untuk kegiatan pelatihan.

Namun, perjanjian tersebut masih memerlukan persetujuan dari parlemen kedua negara. Ketegangan antara Filipina dan Tiongkok meningkat di Laut Tiongkok Selatan akibat sengketa teritorial. Pada Mei, Filipina berjanji untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dengan AS, Jepang, dan Australia.

Stabilitas Regional

Keempat negara sekutu itu juga mengadakan latihan Angkatan Laut bersama pertama mereka di wilayah sengketa Laut Tiongkok Selatan pada April lalu, dengan tujuan meningkatkan stabilitas regional. Tiongkok mengkritik pembentukan aliansi eksklusif yang dapat meningkatkan konfrontasi blok di wilayah itu.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro, mengatakan Filipina dan Jepang telah setuju untuk memulai negosiasi atas Kesepakatan Akses Timbal Balik yang akan mengizinkan kedua negara untuk mengerahkan pasukan di wilayah masing-masing.

"Kami berharap kesepakatan akses timbal balik antara kedua negara segera berlaku, mengingat komitmen dari pemerintah Jepang dan pemerintah Filipina untuk menjaga hukum dan aturan internasional," kata Teodoro

Baca Juga: