Saat tekanan Tiongkok di LTS terus meningkat, Filipina segera mengantisipasinya dengan membeli lima unit  kapal patroli penjaga pantai dari Jepang.

MANILA - Filipina telah setuju untuk membeli lima unit kapal patroli penjaga pantai dari Jepang dalam kesepakatan senilai lebih dari 400 juta dollar AS, kata Manila pada Jumat (17/5). Persetujuan itu diambil ketika Filipina menghadapi meningkatnya tekanan Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

"Jepang akan meminjamkan Filipina 64,38 miliar yen (413 juta dollar AS) untuk membeli lima unit kapal respons multi-peran sepanjang 97 meter dan membiayai sendiri pembangunan fasilitas pendukung yang diperlukan," kata Kementerian Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan.

"(Pembelian) ini akan mendukung Penjaga Pantai Filipina (PCG) dalam meningkatkan kemampuannya dalam operasi maritim khususnya dalam menangani kejahatan transnasional," imbuh kementerian itu.

Tokyo saat ini adalah penyedia bantuan pembangunan luar negeri terbesar bagi Filipina. Sedangkan Penjaga Pantai Filipina saat ini hanya memiliki dua kapal patroli sepanjang 97 meter sebagai bagian dari armada yang dianggap tidak memadai untuk berpatroli di perairan sekitar negara kepulauan yang amat luas tersebut.

Tingkatkan Aliansi

Dalam beberapa bulan terakhir, kapal-kapal Tiongkok terlibat dalam beberapa insiden tabrakan dengan kapal Penjaga Pantai Tiongkok di sekitar terumbu karang yang disengketakan di LTS, yang hampir seluruh wilayahnya diklaim oleh Beijing.

Kapal Penjaga Pantai Filipina juga telah ditembaki dengan meriam air oleh Penjaga Pantai Tiongkok, dengan insiden terbaru terjadi pada tanggal 30 April di dekat Scarborough Shoal yang dikuasai Tiongkok.

Rangkaian terumbu dan bebatuan berbentuk segitiga yang membentuk Scarborough Shoal terletak 240 kilometer sebelah barat pulau utama Luzon di Filipina dan hampir 900 kilometer dari Hainan, daratan utama Tiongkok yang terdekat.

Jepang pernah menginvasi dan menduduki Filipina selama Perang Dunia II, namun kedua negara tersebut semakin dekat karena perdagangan dan investasi, dan baru-baru ini, untuk melawan ketegasan Tiongkok di wilayah tersebut.

Sebagai bagian dari upaya untuk memperdalam kerja sama keamanan, Manila dan Tokyo sedang merundingkan pakta pertahanan yang memungkinkan kedua negara mengerahkan pasukan di wilayah masing-masing.

Para pemimpin Jepang dan Filipina dimana keduanya merupakan sekutu lama Amerika Serikat (AS), bulan lalu berada di Washington DC untuk menghadiri pertemuan puncak trilateral dengan Presiden AS, Joe Biden.

Ketegangan di LTS, ditambah dengan perselisihan mengenai klaim Tiongkok atas Pulau Taiwan, telah mendorong Presiden Biden untuk meningkatkan aliansi di wilayah tersebut.

Beijing saat ini mengklaim sebagian besar jalur perairan tersebut, mengabaikan klaim negara-negara lain, termasuk Filipina, dan keputusan internasional yang menyatakan bahwa pernyataan mereka tidak memiliki dasar hukum. AFP/I-1

Baca Juga: