TANGERANG - Fillipina mengirim sejumlah perwakilannya untuk belajar kependudukan dari Indonesia, terutama bagaimana melibatkan peran para pemimpin agama untuk menyukseskan program Keluarga Berencana (KB). Indonesia dinilai memiliki daya tarik tersendiri bagi negara lain yang ingin mempelajari tentang program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Hal tersebut tidak terlepas dari keberhasilan Indonesia membangun program KB yang ditandai dengan menurunnya angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) dari 5,6 anak per wanita pada tahun 1970-an menjadi 2,6 anak per wanita saat ini.

"Keberhasilan dalam menekan pertambahan penduduk di masa lalu membawa dampak positif saat ini berupa peluang Indonesia untuk dapat mengalami apa yang disebut bonus demografi," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty, di Tangerang, Banten, Senin (9/10).

Sebanyak 10 orang pemimpin muda muslim yang berasal dari daerah otonom muslim Mindanao, Philippines, mengikuti program berbagi pengetahuan, khususnya mengenai kesehatan reproduksi. Peserta akan mengikuti pelatihan dari 8-14 Oktober 2017 dengan agenda berbagi pengetahuan dari duta GenRe (Generasi Berencana) perwakilan Provinsi Jakarta dan juga melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Sumatera Selatan.

Surya mengatakan dalam perkembangan program KB di Indonesia, BKKBN berhasil bekerja sama dengan para tokoh agama Islam yang menjadi perhatian di dunia internasional. Pertemuan berbagi pengetahuan ini mengadaptasi training global "Developing Strategic Partnership with Muslim Religious Leaders in Family Planning". "Kegiatan ini dapat melalui pendidikan formal seperti SMA, pesantren maupun kegiatan nonformal seperti kegiatan ikatan remaja masjid," jelas Surya Chandra.

Ia menjelaskan dalam mencapai tujuannya, BKKBN selalu bekerja sama tidak hanya dengan pemerintah terkait, tetapi juga dengan badan pemerintah lain pemuka agama dan LSM guna mendapatkan dukungan dalam menjalankan programnya.

Kerja sama yang dijalin antara BKKBN dengan para pemuka agama Islam di Indonesia membuahkan hasil berupa fatwa mengenai tidak haramnya mengikuti program KB dan juga isu lain terkait dengan boleh tidaknya ber-KB terkait dengan kaidah Islam. "Bahkan, saat ini telah banyak pemuka agama Islam yang menjadi advokat yang membantu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut KB," pungkasnya. n cit/E-3

Baca Juga: