MANILA- Perusahaan Solar Philippines dilaporkan telah mengajukan penawaran untuk mengontrak sebagian besar dari rencana proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 10 gigawatt. Jika rampung, PLTS ini akan menjadi ladang pembangkit listrik yang terbesar di dunia dan Filipina siap menyalurkan kebutuhan listrik yang memadai seraya melakukan peralihan pembangkit energi dari sumber pembangkit batu bara.

"Jika penawaran disetujui olehofftakerdan regulator, perusahaan kami berpotensi memiliki kontrak energi 9 terawatt-jam per tahun serta memungkinkannya untuk memulai penyediaan sebagian besar kapasitas energi listrik yang ditargetkan pada 2025 dan 2026," demikian pernyataan dari Solar Philippines, Senin (20/6).

Menurut Presiden Solar Philippines, Leandro Leviste, jika fasilitas PLTS ini rampung, akan membantu mengatasi potensi kekurangan listrik Filipina dan secara signifikan meningkatkan kapasitas tenaga surya yang terhubung ke jaringan nasional sebesar 1.127 megawatt pada akhir 2021.

Saat ini 57 persen kebutuhan listrik di Filipina dipasok dari pembangkit listrik batu bara. Jika pembangunan PLTS ini selesai, maka Filipina akan meningkatkan dua kali kapasitas pembangkit tenaga surya yang sudah dimilikinya.SB/Bloomberg/I-1

Baca Juga: