Untuk meredakan ketegangan perairan sengketa, Presiden Ferdinand Marcos Jr menyatakan bahwa Filipina siap untuk melanjutkan dialog dengan Tiongkok.

MANILA - Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, pada Senin (8/4) meminta Tiongkok untuk melakukan pembicaraan guna mencegah lebih banyak insiden seperti menabrak kapal dan penggunaan meriam air di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

"Filipina akan terus melakukan pembicaraan dengan Tiongkok dan menghabiskan semua pilihan untuk berbicara dengan pemimpin Tiongkok agar tidak memanaskan ketegangan di jalur air tersebut," kata Presiden Marcos Jr.

"Semua yang perlu dilakukan, kita lakukan agar kami berbicara dengan pemimpin Tiongkok, untuk berbicara dengan mereka agar tidak memperburuk situasi dan agar kami dapat berbicara dengan baik sehingga tidak ada bentrokan. Semuanya sudah kita upayakan, kita masih terus berkomunikasi di level kementerian, sub-kementerian, levelpeople to people," imbuh dia.

Atas pernyataan dari Presiden Marcos Jr ini, pihak Kedutaan Besar Tiongkok di Manila saat berita ini ditulis pada Senin sore, belum menanggapinya.

Serangan agresif terbaru dari kapal Tiongkok menyebabkan tiga awak kapal Filipina terluka setelah Penjaga Pantai Tiongkok membombardir kapal Filipina dengan meriam air.

Beijing pun telah mengeluarkan peringatan kepada Manila dengan mengatakan bahwa Filipina sedang menempuh jalur yang berbahaya.

Hubungan antara Manila dan Beijing telah memburuk di bawah kepemimpinan Marcos Jr karena Presiden Filipina itu lebih condong untuk meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dan menentang serangan Tiongkok terhadap pasukan Filipina.

Sebelumnya Presiden Marcos Jr pada Maret lalu mengatakan bahwa Filipina akan melakukan tindakan balasan terhadap serangan ilegal, pemaksaan, agresif, dan berbahaya yang dilakukan oleh Pasukan Penjaga Pantai dan milisi maritim Tiongkok.

Ketika ditanya apakah latihan gabungan antara Filipina, AS, Australia, dan Jepang pada Minggu (7/4) dapat meredakan ketegangan di perairan yang disengketakan, Marcos Jr menjawab: "Saya sangat berharap demikian."

Ia menambahkan bahwa ia berharap aktivitas maritim bersama yang baru saja diselesaikan dengan Jepang, Australia, dan AS akan mengurangi insiden di laut dengan Tiongkok.

Pertemuan Trilateral

Sementara itu pada akhir pekan ini, para pemimpin Jepang, AS, dan Filipina, akan mengadakan pertemuan puncak di Washington DC untuk membahas isu-isu seperti insiden baru-baru ini di LTS.

Pertemuan trilateral ini merupakan yang pertama yang bertujuan meningkatkan hubungan pertahanan.

"Pertemuan tersebut akan membahas upaya untuk memajukan kemitraan trilateral yang dibangun di atas ikatan sejarah persahabatan yang mendalam, hubungan ekonomi yang kuat dan berkembang serta visi bersama untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Gedung Putih. AFP/ST/ABS-CBN/Inquirer/I-1

Baca Juga: