Judul : Djoeroe Masak - Jenang Bukan Dodol
Penulis : Dyah Prameswarie
Penerbit : Metamind
Cetakan : Pertama, Juni 2017
Tebal : xii + 148 halaman
ISBN : 978-602-9251-38-8

Sedayu adalah seorang gadis asal Yogyakarta. Statusnya sebagai mahasiswi, tidak pernah menghalangi membantu Ibuk mengolah berbagai jenang seperti jenang grendul, jenang delima, dan jenang sumsum di dini hari. Setiap pagi dia juga membantu menjajakan jenang pincuk di salah satu jongko Pasar Ngasem. Biasanya para pembeli sudah mengantre dengan wajah tak sabaran (hal 3).

Suatu pagi, Sedayu dan Ibuk menemukan pembeli yang sikapnya kurang sopan. Bahkan pria muda yang tampan itu mengira bahwa jenang merupakan jenis jajanan yang sama dengan dodol. Padahal di daerah lain, jenang grendul biasa disebut candil. Sedayu langsung bisa menebak pria ini turis lokal yang entah nyasar atau memang sengaja mencari jenang Ibuk (hal 6).

Pria bernama Aidan itu seorang chef yang baru setahun lulus kuliah dari jurusan kuliner di New York. Pilihan tersebut ditentang ayah dan ibunya. Namun setelah lulus, ayahnya ingin Aidan segera pulang dan menantang untuk membuka restoran bercita rasa Indonesia di Bandung.

Aidan menerima tantangan tersebut. Dia membuka restoran yang diberi nama A. Pada hari pembukaan, 100 orang dari berbagai kalangan termasuk food blogger dan kritikus makanan hadir untuk mencicipi sajian. Sayang, kariernya langsung hancur saat itu juga karena bubur sumsum yang disajikan sebagai hidangan penutup sudah basi. Dia dikatakan chef payah karena tak mengenali makanan negeri sendiri (hal 37).

Merasa telah mengecewakan ayahnya, Aidan sengaja datang mencari Ibuk untuk meminta ditunjukkan cara membuat jenang dan kue-kue tradisional lainnya. Dia ingin belajar dari ahlinya. Awalnya Ibuk menolak. Namun melihat Aidan mengiba, akhirnya Ibuk mendelagasikan tugas tersebut kepada Sedayu.

Rupanya Sedayu bukan hanya mengajarkan Aidan cara membuat jenang. Dia juga berusaha mengembalikan rasa percaya diri Aidan. Seperti yang sudah bisa ditebak, bersama aroma santan dan gula merah, Sedayu dan Aidan pun mulai saling menyukai. Beberapa kali Aidan memergoki Sedayu sedang menatapnya dan setiap kali dia balik menatap gadis manis itu, Sedayu akan tersipu malu, menundukkan kepala lalu pergi dari hadapan Aidan (hal 42).

Namun tiba-tiba, Aidan harus kembali ke Bandung. Ini membuat hubungan mereka memburuk. Sedayu cemburu pada Alisha, gadis yang membuat Aidan pergi meninggalkannya. Dia merasa dimanfaatkan. Begitu pun Aidan. Pria itu merasa frustrasi karena Sedayu enggan memberi tahu bahan rahasia membuat jenang agar enak seperti sajiannya.

Konflik semakin terasa panas ketika Aidan sekali lagi mempertaruhkan kariernya sebagai juru masak. Dia menantang Tria, mantan sous chef di restorannya, untuk cooking battle. Mereka sepakat menyajikan Indonesia platter, sepiring makanan yang mewakili jajanan pasar Indonesia (hal 52).

Jenang Bukan Dodol merupakan buku pertama seri Djoeroe Masak. Masih ada tiga judul lain: Kelab Makan Siang Rahasia, Nona Doyan Makan, serta Sembah dan Berkah. Setiap cerita berdiri sendiri, namun memiliki benang merah. Semuanya menjadikan Sedayu dan Aidan selaku tokoh utama.

Ini adalah novel kuliner. Jenang tidak sekadar digunakan sebagai tempelan, namun juga menjadi penggerak cerita. Pembaca diajak merasakan manis, gurih, dan legitnya jajanan tradisional Nusantara. Karya fiksi ini diperkaya dengan beberapa resep kuliner khas Indonesia pada bagian belakang. Resep dari koleksi pribadi dan pernah diuji coba.

Diresensi Nathalia Diana
Pitaloka, Magister Perencanaan
Wilayah dan Kota ITB

Baca Juga: