JAKARTA - Banyak laporan dan penelitian memproyeksikan, bahwa Asia menjadi yang paling pulih lebih cepat ketimbang kawasan lain secara ekonomi dan akan menjadi pusat dari semua aktivitas logistik, baik dalam pertumbuhan maupun investasi.

Berkenaan dengan pertumbuhan, Asia akan menyumbang sekitar setengah dari pertumbuhan perdagangan dunia pada tahun 2030.

Hal ini disampaikan Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi yang juga menjabat Chairman International Federation of Freight Forwarders Associations (FIATA) Regional Asia Pacific, dalam helatan FIATA HQ Meeting di Geneva 20-22 Maret 2023 lalu.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh lebih dari 200 orang dari 60 negara tersebut, Yukki menekankan perlunya kolaborasi dan konektifitas logistik di kawasan.

Pada kesempatan itu juga dibahas perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan adaptasi dalam upaya dekarbonisasi, karena hasil jajak pendapat anggota FIATA di dunia masih mengatakan bahwa biaya terkait upaya dekarboniasi dan peningkatan kapasistas SDM tetap menjadi perhatian utama pelaku usaha logistik di dunia.

Dalam meeting tersebut juga ditemukan fenomena kekurangan pengemudi di dunia dan minimnya keinginan kalangan muda bekerja di dunia logistik.

"Yang cukup mencengangkan, India sebagai negara berpenduduk terbanyak kedua dunia menyatakan kekurang pengemudi berkualitas hampir 1 juta orang. Belum lagi benua Eropa yang kekurangan pengemudi hingga 2,6 juta orang," ucap Yukki.

Yukki mengungkapkan, jika kita jeli, sebetulnya Indonesia memiliki kesempatan untuk memasok kebutuhan SDM berkualitas tersebut keseluruh dunia. Lagipula, imbuhnya, Indonesia sudah memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pengemudi Truk.

Dalam FIATA HQ meeting ini ALFI juga melakukan perpanjangan kesepakatan dengan FIATA dalam penggunaan dokumen FIATA bagi seluruh anggota ALFI, termasuk di dalamnya adalah dokumen FIATA B/L sebagai dokumen multimoda yang diakui oleh ICC dan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).

Hal ini, kata Yukki, semakin menguatkan posisi ALFI sebagai pelaku jasa logistik dan operator angkutan multimoda di Indonesia yang diakui dunia global.

"Semua anggota ALFI bisa menggunakan FIATA B/L ini dalam kegiatan angkutan multimoda, sehingga operasional dan perizinan usaha anggota menjadi lebih efektif dan efisien," ujar Yukki.

Baca Juga: