YOGYAKARTA - Festival Bregada Rakyat DIY ke-10 sukses digelar pada Minggu (16/10) siang di Malioboro, Jogja. Festival tersebut diiukuti oleh seribu pelaku seni yang tergabung dalam 21 kelompok bregada dari Kota Jogja, Sleman, Bantul, dan Kulonprogo turut serta memeriahkan acara ini.
Dihadiri ribuan pengunjung, para anggota bregada turun ke jalan sejak pukul 13.00 WIB. Mereka menempuh rute dari Taman Parkir Abu Bakar Ali (ABA) dan berakhir di Benteng Vredeburg.
Ketua Panitia Festival Bregada Rakyat DIY ke-10 sekaligus Ketua Sekber Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putra mengatakan, marwah dari event yang sudah rutin diselenggarakan sejak 2012 ini ada tiga, yakni merajut konsolidasi budaya, memberikan kesempatan eksistensi, dan membesarkan semangat bagi para pelaku seni keprajuritan.
"Mudah-mudahan ini semakin menambah semangat dari teman-teman pelaku seni keprajuritan untuk terus nguri-uri kebudayaan," kata Widi.
Event ini juga dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat, khususnya kalangan pelaku seni keprajuritan mengenai kelancaran berjalannya rangkaian penetapan dan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2022-2027.
"Kami sengaja memilih Malioboro karena ini sebagai ungkapan syukur untuk masyarakat, khususnya bahwa rangkaian penetapan dan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY telah berjalan lancar," katanya.
Adapun total peserta Festival Bregada Rakyat ke 10 ini dibagi menjadi 20 kelompok dan ditambah dengan 2 kelompok eksebisi yang terdiri dari kelompok Bregada Panji Parentah dan Paguyuban Onthel Djogja. Para peserta memperebutkan total hadiah Rp50 juta.
Widihasto juga mengatakan keterlibatan salah satu juri dari warga negara asing merupakan hal baru dalam penyelenggaraan Festival Bregada Rakyat DIY yang tahun ini menginjak putaran tahun ke sepuluh. Harapannya dengan keterlibatan juri dari warga asing menambah perspektif baru dalam penilaian peserta.
"Keterlibatan Mr. Rudolf Iten seorang pecinta seni asal negara Swiss diharapkan memperkaya perspektif penilaian juri. Keberadaan seni keprajuritan rakyat atau disebut juga bregada rakyat bagaimanapun turut memperkuat ragam budaya DIY sehingga harapannya semakin banyak publik luas khususnya dunia pariwisata internasional yang mengetahuinya," terangnya.