JAKARTA - Bulan Purnama Stroberi akan muncul di langit pada Selasa malam ini. Dan akan menjadi yang pertama dari tiga supermoon yang muncul selama musim panas.

Dilansir Newsweek, Senin (13/6), bulan purnama di bulan Juni secara teknis terjadi pada Selasa 14 Juni 2022 pukul 7.52 EDT (pagi) atau pukul 18.51 WIB, pukul 19.51 WITA, dan pukul 20.51 WITA (malam). Bulan akan terlihat penuh selama tiga hari pada waktu-waktu ini. Artinya, sangat mungkin bisa menyaksikannya sepanjang Senin malam, Selasa malam, hingga Rabu pagi, menurut blogger siklus bulan NASA, Gordon Johnston.

Seluruh provinsi di Indonesia dapat melihat fenomena Bulan Purnama Stroberi Super (Full Strawberry Supermoon) pada Selasa malam ini.

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang dalam situs web BRIN mengatakan, untuk menyaksikan fenomena ini, masyarakat cukup mengarahkan pandangan sesuai arah terbit hingga terbenamnya bulan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. "Fenomena ini bisa diamati tanpa perlu bantuan alat optik apapun, kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto ataupun video," kata Andi.

Bulan purnama pada bulan ini akan menjadi sebuah supermoon. Supermoon merupakan istilah yang umumnya berarti bulan tampak bundar di saat posisi bulan paling dekat ke Bumi selama orbitnya mengitari bumi, atau disebut perigee.

Nama "stroberi" dalam fenomena supermoon Juni ini merupakan nama tradisional untuk bulan Juni dalam Kalender Petani Lama suku asli Amerika Algonquin, dan orang-orang Ojibwe, Dakota dan Lakota. Kalender ini menyusun nama-nama bulan setiap bulannya. Nama stroberi untuk menandai ranumnya buah stroberi di tahun ini.

Hal sama dikatakan Andi, penamaan stroberi muncul dalam kalender petani Amerika, buah stroberi dipanen setiap bulan Juni sementara rusa jantan muda mulai tumbuh tanduk di bulan Juli.

"Ini semata-mata untuk menandai musim dan perilaku hewan yang timbul pada musim-musim tertentu bagi penduduk asli Amerika," kata Andi.

Menurut Johnston, beberapa sumber Eropa mengalihbahasakan bulan purnama Juni menjadi Bulan Mawar. Bisa juga merujuk pada waktu saat bunga mawar mekar atau warna dari bulan purnama yang kadang-kadang menjadi warna kemerahan.

Mungkin saja benar karena bulan-bulan purnama yang mendekati titik balik matahari musim panas cenderung lebih rendah di langit. Yang cenderung memberi warna lebih merah. Namun, jangan terburu-buru ke luar minggu ini dan berharap dapat melihat bulan merah muda. Kalender Petani Lama menyatakan nama Bulan Stroberi tak ada kaitannya dengan warna bulan.

Selama bulan darah atau blood moon, bulan tampak merah, namun ini fenomena yang berbeda.

Sementara supermoon secara teknis lebih dekat ke bumi daripada di waktu-waktu lain tahun ini yang mungkin tidak terlalu disadari. Itu karena perbedaan antara perigee (titik paling dekat ke bumi) dan apogee (titik paling jauh), tidak terlalu luas. Rata-rata perigee bulan sekitar 226.000 mil jauhnya. Sementara apogee bulan sekitar 253.000 mil.

Supermoon, dikenal sebagai bulan purnama paling ekstrem dekatnya, dapat muncul kurang dari 8 persen lebih besar dari bulan purnama biasa. Dalam hal-hal praktis, perbedaan-perbedaan ini tidak bisa dibedakan menurut NASA. Efek supermoon baru bisa disadari pada pasang surut air laut.

Baca Juga: