LONDON - Roger Federer ingin mengakhiri kariernya yang gemilang, bekerja sama dengan rival lamanya Rafael Nadal pada ajang Laver Cup di London, Jumat (23/9).

Pemenang Grand Slam 20 kali itu mengumumkan pekan lalu bahwa dia berniat pensiun setelah turnamen tiga hari di arena 02 London, yang dimulai pada Jumat. Federer, yang pertandingan kompetitif terakhirnya kalah dari Hubert Hurkacz di perempat final Wimbledon tahun lalu, kesulitan pulih dari masalah lututnya.

Petenis Swiss itu mengkonfirmasi pada hari Rabu bahwa pertandingan terakhir dari karirnya yang panjang adalah di nomor ganda pada Jumat malam.

Petenis Italia Matteo Berrettini menjadi alternatif pilihan pertama untuk turnamen yang mempertemukan Tim Eropa melawan Tim Dunia. Dia kemudian akan menggantikan posisi Federer selama akhir pekan.

Federer belum tahu apakah dia akan bisa bergabung dengan Nadal di nomor ganda, tetapi mengatakan itu akan menjadi skenario impian.

"Tentu saja, tidak diragukan lagi," ujarnya pada konferensi pers yang penuh sesak di O2. "Maksud saya, saya pikir itu bisa menjadi situasi yang cukup unik, jika itu terjadi," sambungnya.

Federer mengatakan dia dan Nadal, 36, selalu menjaga rasa hormat satu sama lain bahkan saat mereka bersaing memperebutkan trofi terbesar di dunia tenis. "Bagi kami untuk menjalani karir yang kami berdua miliki dan untuk keluar di sisi lain dan dapat memiliki hubungan yang baik, saya pikir mungkin pesan yang bagus juga untuk tidak hanya tenis, tetapi olahraga dan bahkan mungkin lebih dari itu," ucap Federer.

"Untuk alasan itu saya pikir itu akan menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah itu akan terjadi, tapi saya pikir itu bisa menjadi momen yang spesial," sambungnya.

Nadal, yang memiliki rekor 22 gelar grand slam, Novak Djokovic dengan mengantongi 21 gelar grand slam, dan Andy Murray adalah bagian dari petenis Tim Eropa, yang dikapteni oleh Bjorn Borg.

Lawan mereka, Tim Dunia dipimpin oleh John McEnroe, termasuk Taylor Fritz, Felix Auger-Aliassime, dan Diego Schwartzman.

Federer mengatakan dia senang untuk menjauh dari tenis pada usia 41, tetapi mengakui itu adalah keputusan yang sulit.

"Saya selalu ingin bermain selamanya. Saya suka berada di lapangan, saya suka bermain melawan para petenis lain, saya suka bepergian. Saya tidak pernah benar-benar merasa seperti itu sulit untuk saya lakukan, menang, belajar dari kalah, semuanya sempurna. Saya mencintai karir saya dari setiap sudut," tandasnya. ben/AFP/S-2

Baca Juga: