WASHINGTON - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui obat yang dibuat oleh Eli Lilly pada hari Selasa (2/7) yang dirancang untuk mengobati gejala awal penyakit Alzheimer.

Obat yang dikenal sebagai Kisunla seharusnya digunakan oleh "pasien dengan gangguan kognitif ringan atau tahap demensia ringan," kataFDAdalam sebuah pernyataan yang mengumumkan keputusannya untuk menyetujui obat tersebut.

"Pasien yang diobati dengan Kisunla menunjukkan pengurangan yang signifikan secara statistik dalam penurunan klinis," dan serangkaian kriteria lainnya, tambahnya.

Kisunla, yang merupakan nama merek untuk obat donanemab-azbt, bergabung dengan segelintir obat lain yang saat ini disetujui oleh regulator AS untuk mengobati Alzheimer, yang saat ini mempengaruhi lebih dari 6,5 juta orang Amerika.

"Kisunla menunjukkan hasil yang sangat berarti bagi orang-orang dengan penyakit Alzheimer bergejala awal," kata wakil presiden eksekutif Eli Lilly, Anne White, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh perusahaan farmasi AS tersebut.

"Kami tahu obat-obatan ini memiliki potensi manfaat terbesar apabila orang diobati sejak awal penyakitnya, dan kami bekerja keras dalam kemitraan dengan pihak lain untuk meningkatkan deteksi dan diagnosis," tambahnya.

Keputusan FDAdisambutbaik oleh Asosiasi Alzheimer, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pemberantasan penyakit tersebut.

"Ini kemajuan nyata," kata presiden asosiasi, Joanne Pike, dalam sebuah pernyataan. "Persetujuan hari ini memberi lebih banyak pilihan dan kesempatan lebih besar untuk memiliki lebih banyak waktu."

"Memiliki banyak pilihan pengobatan adalah jenis kemajuan yang selama ini kita nantikan - kita semua yang telah tersentuh, bahkan yang tidak menyadarinya, oleh penyakit yang sulit dan mematikan ini," tambahnya.

Pada penyakit Alzheimer, dua protein utama, tau dan amiloid beta, terbentuk menjadi jalinan dan plak, yang dikenal sebagai agregat, yang menyebabkan sel-sel otak mati dan mengakibatkan penyusutan otak.

Baca Juga: