WASHINGTON - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau Federal Bureau of Investigation (FBI), pada Sabtu (13/7) menyatakan, memimpin penyelidikan atas peristiwa penembakan di rapat umum Donald Trump, di Butler, Pennsylvania.
"FBI telah mengambil alih peran lembaga penegak hukum federal utama dalam penyelidikan insiden yang melibatkan mantan Presiden Donald Trump yang terjadi hari ini di Butler, Pennsylvania," katanya.
Dilansir oleh Al Jazeera, seorang sumber telah mengatakan kepada reporter CNN bahwa FBI mengidentifikasi penembak sebagai seorang pria berusia 20 tahun dari Pennsylvania.
Sebelumnya, FBI mengatakan personelnya berada di tempat kejadian dan akan terus bekerja sama dengan Dinas Rahasia AS atau Secret Service selama penyelidikan berlangsung.
Dinas Rahasia mengatakan, personelnya membunuh tersangka penembakan; satu penonton tewas dan dua lainnya terluka kritis dalam penembakan itu.
Sementara itu, DPR AS juga menyebutkan, akan mulai melakukan penyelidikan atas serangan itu. Dalam sebuah unggahan di X, Ketua DPR, Mike Johnson mengatakan bahwa majelis akan "melakukan investigasi menyeluruh atas peristiwa tragis tersebut hari ini".
Ia mengatakan Direktur Dinas Rahasia, Kimberly Cheatle dan pejabat dari FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri akan dipanggil untuk bersaksi.
Pengumuman itu muncul di tengah pertanyaan dan kritik mengenai bagaimana penembak bisa terjadi begitu dekat dengan Trump.
Dinas Rahasia AS sebelumnya mengatakan bahwa seorang penonton tewas dan dua lainnya terluka parah dalam penembakan tersebut. Identitas mereka tidak segera dirilis.
"Lehernya tergores. Peluru menembus lehernya, melukai lehernya dan dia berdarah," kata Jackson.
Mantan Presiden Trump telah diizinkan meninggalkan rumah sakit setelah menjalani perawatan atas cedera yang diderita selama penembakan, lapor Bloomberg.
Gubernur Pennsylvania juga telah mengunggah di media sosial bahwa Trump telah meninggalkan daerah Butler, tempat penembakan terjadi.
Sementara itu, masih harus dilihat bagaimana serangan hari ini akan memengaruhi pemilihan presiden AS, yang telah melihat beberapa perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Yang terbaru, kekhawatiran atas usia Biden telah mendominasi berita utama AS, dengan sejumlah Demokrat meminta presiden untuk mundur setelah debat lemah yang ditunjukkan melawan Trump bulan lalu.
Beberapa minggu sebelumnya, Trump menjadi mantan presiden AS pertama dalam sejarah yang dihukum atas tuduhan pidana. Ia didakwa dengan 34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut yang dilakukannya kepada seorang aktris film dewasa.
Trump juga menghadapi tiga persidangan pidana terpisah lainnya. Ia menganggap tuntutan tersebut sebagai bukti adanya "perburuan" politik terhadapnya.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menjadi pemimpin dunia terkini yang bereaksi terhadap penembakan tersebut.
"Kita harus bersikap tegas terhadap segala bentuk kekerasan yang menantang demokrasi," katanya.
Jepang juga mengalami kekerasan politik baru-baru ini, dengan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang ditembak mati saat berkampanye pada tahun 2022.
"Saya berdoa agar mantan Presiden Trump segera pulih," kata Kishida.